Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal

Kisah Wartawan Kompas Pernah Ditawari Tramadol di Tanah Abang: Mereka Sebut Dodol, Harganya Segini

Hal itu terkait dengan obat yang dia jual. Diduga, Imam Masykur ikut menjual obat Tramadol yang termasuk obat terlarang dalam komunitas jual kosmetik.

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
lampung.tribunnews.com
Foto Ilustrasi - Kisah Wartawan Kompas Pernah Ditawari Tramadol di Tanah Abang: Mereka Sebut Dodol, Harganya Segini 

Tanpa mempedulikan pejalan kaki yang berlalu lalang, pria itu mengambil satu strip Tramadol dan secara terang-terangan memberikan obat tersebut.

"Nih, satu strip, ujar si penjual. Setelah menerima barang, pembeli pergi," tambahnya.

Setelah transaksi itu, sambungnya, si penjual berjongkok di depan warung sambil mengeluarkan seluruh Tramadol dari bungkusan.

Menurutnya, saat itu ada lebih dari 10 strip Tramadol yang dikeluarkan dari bungkusan tersebut.

Wartawan Kompas ini pun berpura-pura membeli Tramadol ke penjual dan menanyakan harga tramadol

 Ia kemudian mendatangi pria yang pertama kali memberinya tawaran.

"Ada dodol enggak? Dodol? Enggak ada, jawab pria itu,"

"Namun beberapa saat kemudian dia memanggil," lanjutnya.

Saat ia kembali ke lokasi itu, dua orang pria melayangkan pertanyaan padanya.

Mereka bertanya berapa banyak dodol yang mau dibeli.

Salah seorang dari mereka terdengar menggunakan bahasa daerah.

"Sini-sini duduk. Butuh berapa? tanya penjual tersebut," sambungnya.

Saat itulah, para penjual melakukan penawaran harga.

"Penjual itu mengatakan, dia bisa menyediakan satu boks Tramadol berisi lima strip seharga Rp 120.000. Namun, dia juga bisa menjual Tramadol dengan jumlah lebih kecil,"

"Kalau Rp 50.000 bisa, dapat dua strip. Satu strip isi 10 biji. Tenang di sini aman kata dia," ungkap wartawan Kompas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved