Pidato Lengkap SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat: Merasa Dikhianati Nasdem dan Anies Baswedan

SBY memimpin rapat itu dari kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang disiarkan secara streaming pada Jumat (1/9/2023).

Editor: Faisal Zamzami
Warta Kota/Henry Lopulalan
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Majelis Tinggi Partai Demokrasi saat mengungumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP Demokrat, JAlan Prokalamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018). Partai Demokrat mendukung 17 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur hari untuk mengikuti ajang Pilkada Serentak 2018. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Kita juga tahu, termasuk informasi yang sangat sensitif, untuk membuat pasangan Anies-AHY yang sudah matang sebetulnya, pasangan itu tidak akan terjadi. Informasi yang saya dengar ini pekerjaan politik tingkat tinggi.

Ini fakta. Benar ternyata Anies-AHY yang hampir matang untuk diluncurkan itu terbukti bisa digagalkan.

Kita juga tahu ada seorang menteri di kabinet Presiden Jokowi yang aktif melakukan lobi, termasuk dengan Demokrat dengan membentuk koalisi baru, yaitu PKS, Demokrat, dan PPP.

Baca juga: Usai Dikhianati Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Bujuk Demokrat

Yang bersangkutan menyampaikan sudah sepengetahuan 'Pak Lurah. Kata-kata pak menteri, bukan kata-kata saya.

Dari semua hal yang kita sudah tahu itu dan sebagian sudah jadi fakta, kita mulai tertarik dengan info yang lain. Katanya semua gerakan manuver politik yang seperti ini, penuh dengan ingar-bingar, katanya ada mastermind-nya. Katanya. Saya tidak tahu siapa. Ada persengkokolan untuk menjalankannya.

Saya masih bisa bicara lebih banyak lagi sebetulnya, tapi lebih baik saya berhenti dan untuk membuka apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini.

Menarik ajakan beberapa pihak terhadap Partai Demokrat untuk berjuang bersama. Misalnya pihak Pak Ganjar itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau. Ditandai dengan Mbak Puan dan AHY bertemu.

Kedua Pak Prabowo. Beliau datang ke Pacitan menemui saya, dan menyampaikan ajakannya. Saya harus jujur menampaikan cara itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah dan dibenarkan Ajakannya juga tulus dan serius. Dilakukan juga terbuka, dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri. Karenanya respons kami juga baik.

Kalau tujuannya baik untuk bangsa, Demokrat wajib merespons dengan baik. Tentang ke mana Demokrat akan saya sampaikan nanti.

Hampir pasti akan ada percakapan publik yang hangat baik di ruang publik maupun di media massa. Saya tahu AHY meminta supaya para juru bicara Demokrat, Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk siap melibatkan diri dalam percakapan publik, dengan berpeganglah pada kebenaran fakta yang memang terjadi.

Menurut pandangan saya belum saatnya kita ambil keputusan ke mana Demokrat akan bergabung atau capres mana yang akan kita dukung. Belum saatnya dalam 1 sampai 3 hari ini.

Alasannya, saya prajurit. Diajarkan kalau kamu dalam keadaan emosional jangan tergopoh-gopoh, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Setelah bisa berpikir jernih baru mengambil keputusan. Kuncinya lepaskan dulu emosi itu, bikin semua rasional sehingga keputusannya Insya Allah tidak salah."

Baca juga: Pengacara Tanggapi Danpomdam yang Sebut Video Korban Penganiayaan yang Viral Itu Bukan Imam Masykur

Baca juga: VIDEO Demokrat Resmi Cabut Dukungan pada Anies Baswedan, Kemana Akan Berlabuh?

Baca juga: VIDEO Demokrat Bongkar Borok Anies Baswedan, Kecewa Pilih Cak Imin Cawapres

Sudah tayang di Kompas.com: Pidato SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat Terkait Manuver Nasdem dan Anies Baswedan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved