Kasus Imam Masykur
Haji Uma Dibuat Terdiam saat Ditanyakan Hal Ini oleh Ibunda Imam Masykur: Berat untuk Menjawabnya
Senator DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma sempat dibuat terdiam saat berbincang langsung dengan ibunda Imam Masykur, Fauziah (47).
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Haji Uma Dibuat Terdiam saat Ditanyakan Hal Ini oleh Ibunda Imam Masykur: Berat untuk Menjawabnya
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Senator DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma sempat dibuat terdiam saat berbincang langsung dengan ibunda Imam Masykur, Fauziah (47).
Fauziah masih belum tahu apa salah anaknya sehingga tiga aparat oknum TNI tega menculik dan membunuh Imam Masykur.
Diketahui, Imam Masykur meregang nyawa ditangan tiga oknum aparat TNI, yakni Praka Riswandi Manik (RM), Praka J dan Praka HS.
Untuk mencari keadilan dan penyebab alasan anaknya diculik dan dianiaya hingga meninggal, ia pun datang ke Jakarta pada Minggu (3/9/2023).
Ketibaan Ibunda Imam Masykur di Jakarta langsung disambut oleh tim advokat Hotman Paris Jakarta dan anggota DPD RI asal Aceh, Haji Uma.
Saat berbincang dengan Fauziah, Haji Uma sempat berhenti dan terdiam dikala sebuah pertanyaan dilontarkan oleh Fauziah.
Ibunda Imam Masykur itu menanyakan kepada Haji Uma alasan ketiga oknum TNI itu menghabisi nyawa anaknya.

Pertanyaan itu dilontarkan sebab Haji Uma dan anggota DPR RI asal Aceh Fadhlullah SE sudah bertemu dengan tersangka di Pomdam Jaya, Jumat (1/9/2023).
“Teungku Haji, Mengapa mereka bunuh anak saya” ungkap Ibunda Imam Masykur kepada Haji Uma.
Mendengar pertanyaan Ibunda Imam Masykur, Haji Uma sempat menarik nafas panjang dan memalingkan wajah.
Karena sangat berat baginya untuk menjawab pertanyaan ibunda Imam Masykur.
Sementara tatapan datar ibunda Imam Masykur terus tertuju kepada Haji Uma berharap mendapatkan jawaban.
“Ibu banyak bersabar ya, itu sudah takdir Allah, empat hal kehendak Allah yang tidak dapat ditolak oleh manusia,”
“Langkah, rezeki, jodoh dan maut,” ungkap Haji Uma berusaha menenangkan Ibunda Imam Masykur.
Hanya itu yang mampu dijawab oleh Haji Uma, sebab dirinya pun tidak abis pikir dengan perbuatan oknum TNI tersebut yang sungguh tega.
Ibunda Imam Masykur pun kembali bertanya kepada Haji Uma terkait kabar bahwa Haji Uma sudah berjumpa dengan pelaku pembunuh anaknya.
“Na neutanyong Tgk Haji pakon awak nyan tega ji siksa dan jipoh aneuk lon? (apakah Haji Uma ada tanya kepada pelaku mengapa mereka tega menyiksa dan membunuh anak saya?)” ujar Ibunda Imam Masykur.
Haji Uma membenarkan bahwa dirinya bersama Dek Fad sudah bertemu dengan pelaku di Pomdam Jaya.
Bahkan Haji Uma juga sudah bertanya kepada pelaku mengapa begitu tega mereka menyiksa dan membunuh Imam Masykur. Para pelaku hanya menjawab ‘saya menyesal’.
Haji Uma menjelaskan bahwa dirinya dan Dek Fad tidak terpengaruh dengan penyesalan pelaku atas kejadian ini.
Karena penjelasan pelaku bahwa tidak berniat sama sekali mengakhiri hidup Imam Masykur.
“Hukum tetap harus tegak, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
“Saya akan selalu mengawal proses hukum kasus ini sampai ibu mendapatkan keadilan bagi almarhum,” jelas Haji Uma kepada Ibu Almarhum
Haji Uma mengajak sembari berjuang mendapatkan keadilan tidak lupa pula selalu mendoakan almarhum Imam Masykur mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT.
Ditanya Kenapa Culik dan Bunuh Imam Masykur, Pelaku Oknum TNI Hanya Jawab: Saya Menyesal
Tiga anggota oknum TNI yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga Aceh, Imam Masykur (25), mengaku menyesali perbuatannya.
Hal itu diungkapkan oleh para pelaku oknum TNI dari balik sel tahanan Pomdan Jaya saat ditemui anggota DPD RI, H Sudirman atau Haji Uma dan anggota DPR RI, Fadhlullah SE atau Dek Fad, Jumat (1/9/2023).
Pelaku berjumlah tiga orang yang sudah ditahan di Pomdam Jaya yakni, Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.
Ketiga pelaku merupakan anggota aktif militer yang berbeda kesatuan.
Praka Riswandi Manik merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
Sedangkan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda Aceh.
Kedatangan Haji Uma dan Dek Fad mewakili Forum Bersama (Forbes) DPR/DPD RI asal Aceh untuk berbicara secara langsung dengan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar dan Kapendam Jaya Letkol Inf Herbert Andi Amino Sinaga, terkait dengan kasus penculikan dan penganiayaan warga Aceh, Imam Masykur (25) hingga meninggal dunia oleh tiga oknum TNI tersebut,.
Pertemuan tersebut berlangsung hampir tiga jam.
Dek Fad dan Haji Uma juga sempat berbicara dengan para pelaku dari dalam sel tahanan.
Ketiga pelaku ditahan di Pomdam Jaya untuk menjalani proses penyelidikan secara intensif dan mendalam.
Haji Uma pun menanyakan alasan motif mereka menculik hingga menghabisi nyawa Imam Masykur secara sadis.
“Mereka (pelaku) cuma menjawab ‘saya menyesal’. Tidak ada di antara tiga pelaku ini mengatakan ‘saya tidak ikut membunuh’,” sebutnya.
Senator DPR RI itu mengatakan, kasus ini betul-betul sedang ditangani serius dan masih dilakukan pendalamam oleh Pomdam Jaya.
Hingga saat ini juga, hasil autopsi terhadap korban Imam Masykur belum keluar.
“Kita dengan Pomdam Jaya akan berkomunikasi terus masalah kelanjutan daripada kasus ini,”
“Di samping itu juga kita membicarakan apakah ini kasus riil murni daripada kasus penganiayaan dan pemerasan atau ada indikasi lain,” unkap Haji Uma.
Sebab, kata dia, menjadi timbul pertanyaan banyak orang kenapa pelaku hanya menargetkan Imam Masykur yang bekerja sebagai pedagang toko kosmetik.
Padahal ada banyak toko kosmetik lainnya tetapi tidak menjadi target dari pelaku.
Dalam pertemuan tersebut, Haji Uma juga menyinggung adanya indikasi obat ilegal jenis tramadol dalam pusaran kasus penculikan dan pemerasan Imam Masykur ini.
Sebab, secara aturan perundang-undangan obat ini diatur dan diawasi ketat peredarannya.
“Kita bicarakan tadi dalam diskusi kita ini, siapa distributornya kok mudah mereka mendapatkan ini,”
“Ini harus ada penelusuran lagi kedepannya siapa distributornya yang memasok ini,”
“Karena enggak mudah mendapatkan obat ini. Kalau memang ke apotek (mudah mendapatkannya), apotek mana? Karena ini obat dalam pengawasan pemerintah,” tegasnya.
Dikatakannya, hasil penyelidikan dan pengembangan dari keterangan para pelaku akan menjadi jalan bagi kepolisian untuk mengembangkan rangkaian kasus dibalik ini semua, sehingga bisa membuat terang benderang.
Kendati demikian, Haji Uma meminta kepada publik melihat permasalahan ini secara jernih, bahwa kasus ini dilakukan oleh oknum.
“Mari sama-sama kita dewasa dan bijak melihat permasalahan secara konstruksi hukum yang menyeluruh. Dan kita wajib mengawal kasus ini,” pintanya.
Kehadiran Haji Uma dan Dek Fad mewakili Forbes DPR/DPD RI asal Aceh ke Pomdam Jaya untuk membuktikan kepada publik bahwa kasus ini akan dikawal, dan memita Pomdam Jaya untuk transparan dalam setiap prosesnya.
“Kami akan terus mengawal kasus ini sampai mendapat putusan hukum yang seadil-adilnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi kepada rakyat Aceh dan keluarga Imam Masyukur, “ujar Dek Fad, anggota Komisi I DPR RI.
Baca juga: Eks Kepala BAIS Ungkap Peran Oknum Tentara dan Jumlah Toko Penjual Obat Ilegal di Kelola Warga Aceh
Dikatakannya, dalam pertemuan tersebut pihaknya mendapat informasi yang cukup dan runut kejadian penangkapan para pelaku oleh Pomdam Jaya.
“Hari ini (Jumat, 1/9/2023) kami mendapat informasi semuanya terkait kasus ini,”
“Bagaimana mereka (Pomdam Jaya) mengungkapkan kasus ini dari awalnya mendapat informasi hingga anggota (oknum) itu dijemput dan ditahan,” ujar Dek Fad.
Berdasarkan informasi, kata Dek Fad, pelaku berinsial Praka RM juga memeras di tempat kios-kios lain yang diduga menjual obat ilegal.
“Hal ini yang masih terus dilakukan pengembangan oleh Pomdam Jaya berkoordinasi dengan kepolisian,” tuturnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan/Muhammad Hadi)
Imam Masykur
Haji Uma
oknum TNI
Jakarta
Pomdam Jaya
penculikan
Praka Riswandi Manik
Serambi Indonesia
Serambinews
ViralLokal
Tanggapan Haji Uma soal Vonis Seumur Hidup 3 TNI Pembunuh Imam Masykur: Kita Kawal Jika Ada Banding |
![]() |
---|
Haji Uma: Hakim Minta Saksi Kunci Kenali Suara Pelaku Pembunuhan Imam Masykur |
![]() |
---|
Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Segera Disidangkan, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan Militer |
![]() |
---|
Kapan Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Jalani Persidangan? 14 Saksi Bakal Dihadirkan |
![]() |
---|
Ibunda Imam Masykur dan 3 Sipil akan Dihadirkan Sebagai Saksi: Kalau Tidak Hadir Kami Jemput Paksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.