Belasan Desa Direndam Banjir

Korban Banjir di Aceh Utara Mengungsi ke Meunasah, Luapan 3 Sungai Rendam Belasan Desa

“Semalam sebelum subuh, warga sudah mulai mengungsi ke meunasahnya masing-masing,” ujar Suryadi, warga Desa Madan, Kecamatan Samudera.

|
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto kiriman Suryadi
Warga di Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara mendirikan tenda untuk mengungsi setelah rumah mereka direndam banjir, Selasa (5/9/2023). 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara  

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ratusan warga dari sejumlah desa dalam Kabupaten Aceh Utara mengungsi ke meunasah di desanya masing-masing setelah rumah mereka terendam banjir

Diberitakan sebelumnya, belasan desa dalam tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara pada Selasa (5/9/2023) pagi, terendam banjir

Banjir ini disebabkan meluapnya tiga sungai yang mengelilingi tiga kecamatan itu, yaitu Krueng Pirak, Krueng Keureuto, dan Krueng Pase, setelah kawasan itu diguyur hujan deras sehari sebelumnya. 

Ketiga kecamatan yang terendam banjir yaitu, Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, dan Samudera. 

Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Matangkuli, dengan ketinggian air dalam rumah warga mencapai 1,5 meter. 

Sedangkan di Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Samudera, ketinggian air dalam rumah warga, sekitar 30 sampai 50 sentimeter. 

“Semalam sebelum subuh, warga sudah mulai mengungsi ke meunasahnya masing-masing,” ujar Suryadi, warga Desa Madan, Kecamatan Samudera kepada Serambinews.com, Selasa (5/9/2023).

Disebutkan dia, warga terpaksa mengungsi karena tidak memungkinkan lagi tinggal di rumahnya, apalagi banjir terus naik. 

Sementara itu, Imum Mukim Matangkuli Timu, Kecamatan Pirak Timu, A Rahman kepada Serambinews.com menyebutkan, warga di kawasannya juga mengungsi ke meunasahnya masing-masing setelah rumah mereka terendam banjir

Selain itu, banyak anak sekolah terpaksa pulang kembali karena jalan yang mereka lintasi juga terendam banjir, sehingga tidak mungkin dilewati. 

Hal serupa juga disampaikan Keuchik Meunasah Siren, Kecamatan Matangkuli, Nurdin kepada Serambinews.com, Selasa (5/9/2023).

Ia menyebutkan, ketinggian air di Kecamatan Matangkuli cukup bervariasi.

“Ada juga warga yang mengungsi, tapi sebagian lainnya masih bertahan di rumahnya,” ujar Nurdin.(*) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved