Berita Aceh Tamiang

Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan PT KAI Kualasimpang

Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan mengungkapkan sejauh ini kios yang sudah dibongkar secara mandiri mencapai 35 unit dari total 51 unit...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan saat mengawasi pembongkaran kios yang dilakukan pedagang secara mandiri, Selasa (5/9/2023). 

Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan mengungkapkan sejauh ini kios yang sudah dibongkar secara mandiri mencapai 35 unit dari total 51 unit kios yang terisi. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Pembongkaran kios di lahan PT KAI, Jalan Cut Nyak Dhien, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang terus dilakukan secara mandiri oleh pedagang.

Seluruh kios yang sudah berusia puluhan tahun ini akan direvitalisasi dengan bangunan yang mengusung konsep modern.

Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan mengungkapkan sejauh ini kios yang sudah dibongkar secara mandiri mencapai 35 unit dari total 51 unit kios yang terisi. 

Sebagian besar bangunan kios sudah rata dengan tanah, sedangkan sebagian lagi hanya dibongkar pada bagian atap dan kusen.

“Sampai hari ini pedagang masih terus bekerja membongkar bangunan kiosnya, material yang masih bagus bisa manfaatkan,” kata Ridwan, Selasa (5/9/2023).

Ridwan mengakui, kalau bangunan yang sudah berusia puluhan tahun itu sudah sangat tidak layak dan memberikan kesan kumuh. 

Padahal posisi kios berada di inti Kota Kualasimpang dan merupakan jalur utama Banda Aceh ke Medan, Sumatera Utara.

“Nantinya bangunan baru bisa menjadi ikon baru Aceh Tamiang karena di ujung akan dibangun taman dan tugu, jadi kesan kumuh akan hilang,” kata Ridwan.

Baca juga: Pembongkaran Kios Kualasimpang Batal Dieksekusi, Pedagang Pukul Mundur Alat Berat PT KAI

Dia menjelaskan, kalau deretan kios yang saat ini sedang dibongkar pedagang merupakan bangunan tertua di Aceh Tamiang, sehingga sudah sangat wajar bila diganti bangunan baru.

Bangunan tersebut pertama kali dibangun 1995 dan sempat direhab 2005.

“Memang sempat direhab pada tahun 2005, tapi tetap saja selain bangunan peninggalan Belanda, kios ini bangunan tertua di Aceh Tamiang, wajar kalau hari ini akan diremajakan,” kata dia.

Sejumlah pedagang yang sempat ditemui mengaku, sengaja membongkar sendiri bangunan kios agar material bangunan bisa dimanfaatkan lagi. 

Mereka berharap setelah seluruh material kios sudah bersih, pihak pengembang langsung memulai pembangunan agar bisa cepat selesai.

“Sebenarnya kami sengaja bongkar sendiri biar cepat dibangun, biar cepat selasai dan kami bisa berjualan di kios baru,” kata seorang pedagang. (*)

Baca juga: Kumuh dan Sering Kemalingan, Pedagang Dukung Revitalisasi Kios di Lahan PTKAI Kualasimpang


 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved