Pengamat Sebut Andai Anies-AHY Berpasangan tak Menambah Suara, Kalau Cak Imin?
Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi sebut andai Anies-AHY berpasangan tak menambah suara, Cak Imin?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Muhaimin Iskandar sendiri menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu, belum solid didukung oleh konstituennya.
Ada data yang menurutnya menarik, dari total pemeluk Islam di Indonesia sebanyak 55 persen dekat dengan NU.
Namun pemilih PKB nyatanya hanya 9,7 persen. Dan yang lebih mengejutkan yakni pemilih Cak Imin hanya sekitar 1 persen.
"Ini berarti ada gap yang cukup jauh," tambahnya.
AHY Memang Tak Diminati Anies Sejak Awal
Sementara Pengamat Politik, Adi Prayitno menyebutkan, dipilihnya Cak Imin sebagai cawapres karena memang AHY tak diminati Anies sejak awal.
"Banyak orang yang tiba-tiba kaget dengan pasangan ini, saya tidak terlampau kaget, karena memang sejak awal AHY itu tidak diminati oleh Anies," ungkap Adi.
"Buktinya setelah Anies dideklarasikan sebagai kandidat capres oleh NasDem, AHY itu tidak pernah jadi prioritas," tambahnya.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Didesak Selesaikan Bendera Aceh, Fachrul Razi: DPD RI akan Fasilitasi
Pengamat politik itu berujar, meski ada surat dalam bentuk tulisan tangan yang belakangan mencuat soal tawaran Anies menjadikan AHY sebagai cawapres, namun Ketum Demokrat itu bukanlah prioritas.
Hal yang kemudian menonjol selama ini adalah sikap NasDem yang sibuk menyebut nama-nama figur selain AHY, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Ada Khofifah, ada Yenny Wahid, sempat juga muncul nama Mahfud MD," sebut Adi.
Begitu juga di kubunya Prabowo Subianto, menurutnya sudah menjadi rahasia umum kalau Cak Imin sangat tidak diinginkan oleh Prabowo sebagai pasangannya maju di Pilpres 2024.
"Tapi kan Muhaimin berusaha untuk sabar, istiqomah, siapa tahu ada hilal politik yang segera akan mengumumkan dirinya sebagai kandidat capres," kata Adi.
Baca juga: Pakar Hukum Duga Ada Kejahatan Sistematis di Kasus Pembunuhan Imam Masykur: Seperti Perkara Sambo
Menurutnya sudah wajar PKB keluar dari barisannya Prabowo karena memang sudah setahun lebih berkoalisi dengan Gerindra, namun Cak Imin tak kunjung diumumkan juga sebagai cawapres.
"Jadi wajar kalau kemudian PKB keluar dari barisannya Prabowo, kemudian Demokrat ini patah hatinya tidak karu-karuan," ungkap Adi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.