Gempa Maroko

Kisah Lahcen Korban Gempa Maroko, Tertunduk di Sudut Apotek, Istri dan 4 Anak Tertimbun Puing-puing

Dia tidak bisa dihibur setelah kehilangan istri dan empat anaknya dalam gempa bumi Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/FADEL SENNA
Warga berlindung di sebuah alun-alun setelah gempa bumi di Marrakesh pada 9 September 2023. Hampir 300 orang tewas setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada 8 September malam, menurut hitungan awal pemerintah, dengan penduduk Marrakesh melaporkan jeritan yang tak tertahankan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8. Kini jumlahnya sudah bertambah menjadi 600 orang lebih yang tewas dalam gempa Maroko. 

SERAMBINEWS.COM, MOULAY BRAHIM - Lahcen duduk di sudut apotek desa di Kota Moulay Brahim di pegunungan Atlas Tinggi Maroko, Sabtu (9/9/2023) sore waktu setempat.

Dia tidak bisa dihibur setelah kehilangan istri dan empat anaknya dalam gempa bumi Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Tragedi yang menimpa keluarga Lahcen telah menjadi perbincangan semua orang di desa pegunungan yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota wisata Marrakesh tersebut.

Kepala pria berusia 40 tahun itu tertunduk, tubuhnya meringkuk kesakitan.

"Saya telah kehilangan segalanya," katanya dengan suara yang nyaris tak terdengar kepada AFP.

Sore itu petugas penyelamat belum berhasil menemukan jasad istri dan putranya dari puing-puing bangunan yang dulunya adalah rumah mereka.

Jasad ketiga putri Lahcen yang sudah tak bernyawa sudah diangkut dari reruntuhan.

"Saya tidak bisa melakukan apa-apa saat ini, saya hanya ingin menjauh dari dunia dan berduka," katanya.

Ia sedang berada di luar rumah ketika gempa berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang pada pukul 23.11 waktu setempat.

Gempa terkuat yang pernah melanda negara Afrika Utara ini terakhir dilaporkan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang, banyak di antaranya dalam kondisi kritis.

Lebih dari separuh korban tewas, 1.293 orang, meninggal di provinsi Al-Haouz di mana pusat gempa tercatat.

Kota Moulay Brahim yang berada di provinsi tersebut juga mendapati lebih dari selusin korban jiwa, dan bahkan dikhawatirkan akan bertambah.

Para petugas penyelamat dengan menggunakan alat berat telah mulai mencari korban yang selamat dan korban jiwa di reruntuhan rumah-rumah yang runtuh pada Sabtu.

Sementara, kuburan digali di sebuah bukit di desa tersebut untuk menguburkan para korban tewas.

Baca juga: Sejumlah Bupati Delegasi Indonesia Rasakan Dahsyatnya Gempa Maroko, Hotel Retak Harus Tidur di Luar

"Semua orang kehilangan keluarga"

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved