Berita Banda Aceh

UIN Ar-Raniry dan Undira Kerjasama, Caturida: Ini Alasan 70.000 lebih UMKM di Aceh Harus Digenjot

Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph. D menegaskan bahwa 74.810 UMKM di Aceh harus mendapat perhatian.

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Penandatanganan kerjasama antara UNDIRA dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBIS) UIN Ar-Raniry, pada Kamis (14/09/2023). Acara ini dihadiri juga Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman 

SERAMBINEWS.COM - Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) Universtias Dian Nusantara (UNDIRA), Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph. D menegaskan bahwa 74.810 UMKM di Aceh harus mendapat perhatian.

Ini merupakan prasyarat agar Aceh dapat tumbuh mandiri secara ekonomi.

Alasannya adalah, Aceh merupakan daerah otonom khusus dengan basis perkembangan ekonomi yang berbeda.

Baca juga: Mantan Menteri Agama Berkhutbah di Masjid UIN, Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Banda Aceh

Jika puluhan ribu UMKM tersebut bergerak secara pasar, diharapkan, Aceh memiliki ketahanan ekonomi pada 2045, saat Indonesia merayakan seratus tahun kemerdekaannya.

Artinya, waktu tersisa hanya 22 tahun untuk ekonomi Aceh bangkit.

Pernyataan Catur tersebut diungkapkan setelah penandatanganan kerjasama antara UNDIRA dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBIS) UIN Ar-Raniry, pada Kamis (14/09/2023).

Penandatangan itu dihadiri juga Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman.

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Turun di Nagan Raya, Segini Harga di 8 Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Catur juga menegaskan bahwa kerjasama tersebut juga diharapkan dapat meneruskan capaian yang telah dilakukan oleh pemerintah Aceh.

"Aceh itu khusus. Oleh karenanya, pendekatannya harus khusus dan tidak dapat menggunakan sistem ekonomi yang kita kenal selama ini.

Oleh karena itu, saya melihat bahwa puluhan ribu UMKM itu sebagai kendaraan untuk mencapai kemakmuran di Aceh.

UMKM yang tidur harus dibangunin, yang sudah bergerak harus dipacu agar bergeraknya lebih cepat, yang belum ada sesuai kebutuhan akan dimunculkan,” ujar Caturida, yang juga Taprof Bidang Ekonomi Lemhannas RI itu.

Catur juga meyakini bahwa kerjasama kedua perguruan tinggi tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Aceh.

Baca juga: PPK Ormawa UTU Targetkan Gampong Meureubo Jadi Sentral Ikan Asap

Selain mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, kerjasama itu diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja ekonomi yang telah dilakukan pemerintah Aceh.

Dalam pidatonya pada Jumat (08/09/2023), PJ Gubernur Achmad Marzuki menjelaskan capaian yang telah dilakukan pemerintah.

Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 4,23 persen dari 2,79 % pda tahun 2021. Tingkat inflasi yang sempat meningkat pada tahun 2022 sebesar 5,89 % , pada bulan Agustus 2023 menjadi 2,39 % .

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved