Kupi Beungoh

DBD di Gampong Ikulhung Abdya Merajalela, TPA Disinyalir Jadi Penyebabnya

Bahkan ada beberapa diantaranya ada yang sudah dirujuk ke Banda Aceh dan mirisnya ada yang sudah meninggal dunia akibat penyakit DBD tersebut.

Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
Pemuda dan warga Gampong Ikulhung, FIRNANDA, S.Pd, M.Pd   

Oleh: FIRNANDA, S.Pd, M.Pd  

 

SERAMBINEWS.COM – ‘Sedikit Mamfaat Beribu Muzarat’ begitulah ungkapan yang tepat disematkan kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada ditengah masyarakat yang ada di Gampong Ikulhung, Kecamatan Jeumpa, Aceh Barat Daya (Abdya).

Sebagai pemuda dan warga Gampong Ikulhung yang baru pulang menimba ilmu Magister di Surabaya, Jawa Timur, mulai merasa sangat resah dan gundah dengan berjatuhan korban penyakiit Demam Berdarah (DBD).

Bagaimana tidak, dalam sebulan terakhir hampir setiap hari warga melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya (RS Korea) dengan diagnosis DBD.

Bahkan ada beberapa diantaranya ada yang sudah dirujuk ke Banda Aceh dan mirisnya ada yang sudah meninggal dunia akibat penyakit DBD tersebut.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah yang dapat mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Di Gampong Ikulhung, yang menjadi sorotan adalah Tempat Pembungan Akhir (TPA) yang berada di tengah masyarakat.

Dimana hal tersebut sangatlah rentan terhadap kesehatan masyarakat sekitar, di mana TPA tersebut menjadi tempat yang sangat mudah untuk berkembangnya nyamuk pembawa DBD.

Bahkan keberadaan TPA yang sangat dekat dengan masyarakat sangat mengancam kesehatan masyarakat sekitar, kerena penyebaran penyakit semakin mudah.

Apalgai TPA di Ikulhung tersebut sudah melebihi kapasitasnya (overload), dengan menggunungnya sampah dan sudah mulai ditumpukan diluar dari zona sebenarnya, yang terlihat jelas saat kita melihat ke lokasi TKP.

Lokasi TPA ini juga sangat dekat dengan perumahan masyarakat sekitar, baik Desa Ikulhung juga Desa Kuta Makmur yang bersebelahan.

Warga Desa Kuta Makmur selalu merasakan bau yang tak sedap ketika sore ataupun pagi hari yang di bawa angin.

Jarak antara TPA dengan perumahan di Desa Kuta Makmur bahkan tidak lebih dari 100 meter.

Warga Desa Ikulhung juga mengalami hal yang sama, selalu merasakan bau yang di bawa oleh mobil angkut sampah yang lalu lalang untuk di bongkar muat di TPA tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved