Breaking News

FAKTA Supriadi Bunuh Wanita Terapis Pijat di Medan, Pelaku Ditembak Polisi Tapi Tak Mau Mengakui

Korban ditemukan tewas tanpa busana di dalam bilik kamar panti pijat tempatnya bekerja, Jumat (29/9/2023) dini hari.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Supriadi alias Didi, pelaku yang diduga membunuh terapis pijat bernama Heni saat diamankan polisi 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap wanita terapis pijat bernama Heni (41).

Korban ditemukan tewas tanpa busana di dalam bilik kamar panti pijat tempatnya bekerja, Jumat (29/9/2023) dini hari.

Korban bekerja sebagai terapis pijat di Kusuk Lulur Julia di Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Penyidik Unit Reskrim Polsek Medan Barat akhirnya menangkap pelaku tunggal pembunuhan Heni. 

Adapun tersangka pembunuhan itu diketahui bernama Supriadi alias Didi (33).

Supriadi alias Didi merupakan warga Jalan Karya/Cilincing, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat.

Pelaku Ditembak

Menurut informasi, S ditembak polisi karena melawan saat diamankan pada Sabtu (30/9/2023) kemarin.

Dikutip dari TribunMedan, Kapolsek Medan Barat, Kompol Rizky Amalia mengatakan, saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan.

Pelaku diamankan di tempat persembunyiannya yang ada di Jalan Karya , Gang Kartini, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat. 

 "Alhamdulillah, sudah diamankan. Sekarang masih proses (pemeriksaan). Nanti disampaikan," kata Kompol Rizky Amalia, Sabtu (30/9/2023).

Informasi teranyar, polisi menyita barang bukti handphone milik korban.

Dari handphone ini pula, kabarnya pelaku berhasil diamankan.

Belum diketahui secara pasti, apakah ada pelaku lain atau tidak dalam perkara ini.

Hanya saja, sejauh hasil penyelidikan, baru satu orang yang kabarnya akan dijadikan tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan Heni.

Baca juga: Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Medan Ditangkap, Pelaku Ditembak, Terungkap Motif Didi Habisi Heni

Motif Perampokan

Terkait motif, Rizky belum mau membeberkannya.

Namun, informasi sementara, aksi pembunuhan yang dilakukan S terhadap Heni diduga berlatar perampokan.

S kabarnya datang ke lokasi tempat pijat dengan modus hendak diurut.

Saat berada di lokasi, S melihat ada handphone milik korban tergeletak.

Sehingga, muncul niat jahat pelaku untuk melakukan tindak kejahatan.

Saat pelaku mengambil handphone, korban diduga mengetahuinya, sehingga terjadi cekcok.

Pelaku yang panik kemudian mencekik dan menghabisi nyawa korban.

Usai membunuh korban, pelaku meninggalkan lokasi membawa HP dan harta korban.

Dari sinilah, polisi kemudian menangkap pelaku.

 

Pelaku Tak Mau Mengaku Bunuh Korban

Dikutip dari TribunMedan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan bahwa tersangka pembunuh terapis pijat bernama Heni adalah Supriadi alias Didi.

Setelah ditangkap, Supriadi alias Didi masih tidak mau mengaku.

Sehingga, kata Fathir, pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Tingkat II Medan

 "Pelaku tidak mengakui perbuatan itu. Untuk memfaktakannya, kita tunggu hasil autopsi," kata Fathir, Senin (2/10/2023).

Fathir mengatakan, saat ini yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik.

Soal kabar pelaku ditembak, Fathir tak menampiknya.

Baca juga: Wanita Terapis Pijat di Medan Tewas Tanpa Busana, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Seorang terapis pijat, Heni (41), ditemukan tewas tanpa busana di dalam bilik kamar panti pijat tempatnya bekerja, Jumat (29/9/2023) dini hari.


Penemuan jenzah Heni pertama kali diketahui oleh pemilik kusuk lulur yang berada di Jalan T Amir Hamzah No 28, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara.

Begitu melihat jenazah, pemilik langsung melapor. 

Saat ditemukan, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban seperti di leher dan bibirnya.

Jenazah Heni ditemukan pada Kamis malam sekira pukul 23.00 WIB oleh pemilik panti pijat.

Ketika ditemukan Heni terlentang di bilik kamar tanpa busana.

Pada lehernya terdapat luka diduga bekas cekikan. 

Kemudian, dari mulutnya juga mengeluarkan darah diduga akibat luka di bibir atas bagian dalam sebelah kirinya.

Mayat wanita berusia 41 tahun itu juga sudah pucat saat diperiksa Polisi.

Kepala lingkungan IX, Amri mengatakan, Heni diduga korban pembunuhan. 

Dari informasi yang diterimanya, sempat terdengar ribut-ribut di lokasi.

“Dia kerja di sini sendiri. Informasinya pembunuhan,” kata Amri, Jumat (29/9/2023).

 

Pembunuh Heni pun diduga kekasih gelapnya, yang disebut-sebut sempat datang ke lokasi.

Hal ini diungkap oleh Aidil Putra, Lurah Sei Agul , Kecamatan Medan Barat berdasarkan keterangan warga maupun saksi di lokasi.

"Dugaannya dibunuh sama pacarnya. Katanya sebelumnya, dari info saksi- saksi, dia habis ketemu pacarnya disitu mungkin karena cemburu,"kata Lurah Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Aidil Putra, Jumat (29/9/2023).

 

Kata Aidil, Heni bekerja seorang diri di trapis pijat lulur tersebut. Dia juga menetap di lokasi.

"Dia pekerja dan sendiri. Dia yang menjaga juga, bekerja. Katanya sempat bertengkar sama pacarnya. Menurut kesaksian warga," ujarnya.

Baca juga: Wanita Terapis Pijat di Medan Tewas Tanpa Busana di Kamar, Diduga Dibunuh Kekasih Gelap

Kata Adik Korban

Lisa, adik korban, mengatakan kakaknya sempat membuat status WhatsApp sebelum dibunuh.

"Saya tidak tahu sebelumnya dia bertemu dengan siapa. Dia aktif di WhatsApp, buat status sekitar pukul 18.00 WIB lewat, dia buat status 'keringat dingin'," kata Lisa, Jumat (29/9/2023).

Lisa mengatakan, dugaan sementara kakaknya dibunuh pria pelanggan tempat kusuk. Pelaku diduga tidak puas atau ingin menguasai uang korban.

"Mungkin si pria ini kurang puas. Entah apa diminta dia, entah kurang uang atau lainnya, jadi dia bunuh kakak saya," kata Lisa, di RS Bhayangkara TK II Medan.

Disinggung soal status WhatsApp sang kakak, Lisa geleng kepala.

Ia tak tahu apa maksud kalimat 'keringat dingin' yang terakhir kali diunggah Heni.

Bagi keluarga, ia merupakan tulang punggung adik-adiknya pasca-ibu mereka meninggal puluhan tahun lalu.

Heni dikenal penutup, sehingga tidak pernah menceritakan tentang kesusahannya.

Setelah diotopsi, jenazah Heni akan dimakamkan di Kecamatan Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat.

"Dia orangnya tertutup karena dia tidak mau terlihat sedih di depan keluarganya. Ada CCTV tapi dipatahkan oleh pelaku. Rencana dikebumikan di Brandan," kata Lisa.

 

 

Baca juga: Hujan Diprediksi Guyur Bener Meriah Hingga Langsa pada 3-5 Oktober 2023, Ini Data BMKG

Baca juga: VIDEO Harga Senpi yang Ditemukan di Rumah Dinas Mentan SYL, Merek Tanfoglio Capai Rp77 Juta

Baca juga: BSI Aceh Muslimpreneur Masuki Tahap Showcase, Tentukan 15 Besar

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved