Salam

Bantu Palestina dengan Apa yang Kita Bisa

Sementara dari udara, mereka masuk dengan terjun payung dan menggunakan para layang. Sejumlah wilayah Israel berhasil dikuasai selama lebih kurang 17

Editor: mufti
Serambi on TV
Militan Palestina Hamas Kirim Pesan untuk Indonesia, Ini Permintaannya 

Serangan ‘Badai Al-Aqsa’ yang dilakukan pejuang Hamas Palestina terhadap Zionis Israel telah mengagetkan seluruh dunia. Bukan hanya karena skala serangannya yang besar, tetapi juga strategi yang digunakan dan dampak yang ditimbulkan.

Serangan itu diawali dengan tembakan ribuan roket secara salto ke Tel Aviv yang dibarengi dengan pengerahan pasukan melalui jalur darat dan udara. Di darat, pejuang Hamas masuk dengan berjalan kaki dan menggunakan berbagai kendaraan, setelah terlebih dahulu merobohkan pagar pembatas.

Sementara dari udara, mereka masuk dengan terjun payung dan menggunakan para layang. Sejumlah wilayah Israel berhasil dikuasai selama lebih kurang 17 jam.

Serangan ini menjadi yang paling mematikan ke wilayah Israel sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu. Kerusakan yang ditimbulkan juga cukup parah, terbesar dalam sejarah Israel, dimana sedikitnya 900 warga Israel tewas dalam serangan tersebut.

Serangan ‘Badai Al-Aqsa’ sontak mengguncang dunia. Tidak ada yang menyangka, Israel sebagai negara dengan dinas intelijen terhebat di dunia, dengan pertahanan iron dome paling mumpuni, dan peralatan tempur paling canggih, berhasil dipermalukan oleh pejuang Hamas yang hanya menggunakan persenjataan seadanya.

Bagi kita umat Islam, serangan yang dilakukan Hamas itu merupakan sebuah simbol perjuangan dari penindasan yang dilakukan Zionis terhadap Palestina selama puluhan tahun. Karena itu, serangan pejuang Hamas dirayakan banyak umat Islam di berbagai negara, seperti Yaman, Irak hingga Libanon. Masyarakat turun ke jalan sambil membentangkan bendera Palestina seukuran raksasa.

Sebagian umat muslim di negara lainnya, meski tak merayakan layaknya seperti masyarakat Irak, Lebanon, dan Yaman, tetapi bisa dipastikan bahwa mereka ikut merasa senang dan bersyukur atas serangan yang dilakukan Hamas ke Israel.

Tetapi perlu diingat, saudara kita di Palestina harus menghadapi konsekwensi mengerikan atas serangan itu. Israel berjanji akan melakukan pembalasan yang lebih hebat. Mereka bahkan mendeklarasikan perang untuk menumpas habis Hamas, meski sebenarnya yang jadi korban adalah rakyat Palestina. “(Serangan) Itu akan berlanjut tanpa syarat dan tanpa jeda hingga tujuan tercapai," tegas Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Ini terbukti dengan serangan udara membabi buta yang dilakukan militer Zionis ke Jalur Gaza, dengan melesatkan ribuan rudal yang di antaranya menyasar masjid-masjid dan gedung-gedung kamp pengungsian penduduk. Laporan terbaru, sebanyak 770 warga Palestina meninggal dunia dalam serangan tersebut.

Israel juga melakukan blokade total terhadap Kota Gaza dengan melarang pasokan makanan, air, bahan bakar minyak, dan memutus aliran listrik.

Hingga Rabu (10/10/2023), Israel masih terus membombardir Gaza. Perang ini sepertinya bakal panjang, apalagi Amerika ikut membantu Israel dengan mengirimkan beberapa kapal perang dan pesawat tempur. "Saya telah memerintahkan pergerakan kapal induk USS Gerald R Ford menuju wilayah timur Mediterania," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (9/10/2023).

Bisa kita bayangkan bagaimana hari-hari berat yang akan dihadapi saudara kita di Palestina ke depan. Ditambah lagi dengam blokade total yang dilakukan Israel, yang membuat Palestina terkurung dan terputus dengan dunia luar. Pada saat-saat seperti ini, saudara-saudara kita di Palestina memerlukan segala bantuan yang bisa kita berikan, mulai dari dukungan moral, dana, hingga doa.

 

POJOK

Daerah keliru hitung stunting

Hehehe... daripada dipecat dari Pj kepala daerah

Tangkapan nelayan turun akibat badai

Ingat pesan BMKG, jangan melaut saat badai

104 calon keuchik deklarasi damai

Tetapi setelah jadi keuchik, kantor dipalang warga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved