Perang Israel vs Hamas

Presiden AS Ancam Iran usai Hamas Serang Israel, Biden Peringatkan Hati-hati! Mulai Takut?

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengancam Iran usai Hamas serang Israel Sabtu lalu, sebut hati-hati. Mulai takut?

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
AP
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengancam Iran usai Hamas serang Israel Sabtu lalu, sebut hati-hati. Mulai takut? 

Terakhir mereka mendengar kabar darinya adalah pada pukul 07.40 pada hari Sabtu pagi ketika orang-orang bersenjata Hamas mendarat di dekat lokasi kejadian.

"Kami mendengar banyak suara, tembakan, dan bom," kata ibu tersebut melalui panggilan Zoom dengan media, Senin.

"Sejak itu, kami tidak memiliki informasi akurat tentang dia. Kami tidak tahu kondisinya. Kami tidak tahu apakah dia hidup atau mati," tambahnya.

Bisa Jadi Ulah Orang Iseng

Belum ada konfirmasi resmi mengenai penculikan apa pun dalam acara tersebut.

Sehingga meningkatkan kemungkinan panggilan tersebut adalah ulah orang iseng, mengingat nomor kontak para korban dibagikan di halaman Facebook yang hilang dan ditemukan.

"Mereka mengetahui kesusahan kami dan mereka menggunakannya pada tingkat terendah… umat manusia," kata sang ibu.

"Adi, kamu tidak sendirian. Semua orang mencarimu. Kamu akan selamat," tambahnya, berharap putrinya bisa mendengarkan.

Sementara keluarga lainnya menemukan harapan usai mendapat pesan WhatsApp dari beberapa korban.

“Semuanya baik-baik saja, kami berada di rumah persembunyian,” pesan terakhir Zoya (nama diubah atas permintaan keluarganya) yang dikirimkan kepada kakaknya pada pukul 7 pagi, segera setelah serangan dimulai.

“Itu adalah kabar terakhir yang kami dengar darinya. Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah itu,” kata saudara laki-laki Zoya, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada The National.

Pihak keluarga tidak ingin kehilangan harapan. Tapi apa pun bisa saja terjadi pada mereka.

"Kami tidak ingin memikirkan kemungkinan terburuknya," ucap keluarga Zoya.

Dia pergi ke festival bersama empat temannya dan hanya dua yang diketahui berhasil melarikan diri ke tempat aman.

"Gadis-gadis itu mengatakan kepada saya bahwa orang-orang bersenjata mulai menembakkan peluru dan membunuh ratusan orang di tempat," kata saudara laki-laki tersebut.

"Keduanya mengalami luka tembak, luka pecahan peluru di sekujur tubuh mereka, dan bahkan ketakutan untuk berbicara," tutupnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved