Perang Israel vs Hamas
Presiden AS Ancam Iran usai Hamas Serang Israel, Biden Peringatkan Hati-hati! Mulai Takut?
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengancam Iran usai Hamas serang Israel Sabtu lalu, sebut hati-hati. Mulai takut?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Diketahui Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan memotong makanan dan air bagi 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.
"Satu hal yang saya katakan, yang sangat penting bagi Israel, [dengan] semua kemarahan dan frustasi yang ada, mereka bertindak berdasarkan aturan perang," kata Biden.
Baca juga: Brigade Qassam Hamas Bebaskan Tawanan Wanita dan Dua Anak Warga Israel
Sementara suami Wakil Presiden Kamala Harris, Doug Emhoff berbicara sebelum memperkenalkan Biden.
"Saya tahu Anda semua terluka," kata Doug Emhoff.
"Seluruh komunitas Yahudi terluka. Kami berduka bersamamu. Kami mendukungmu," tambahnya.
Emhoff adalah pasangan Yahudi pertama dari wakil presiden AS, dan secara aktif menentang meningkatnya anti-Semitisme di AS dan secara global di Gedung Putih.
Berita Lainnya: Wanita yang Diambil Pejuang Hamas pada Festival Musik di Israel Diyakini Masih Hidup di Gaza
Shani Louk (22), seorang wanita muda yang diambil oleh para pejuang Hamas dalam penyerbuan di sebuah acara festival musik di Israel, diyakini masih hidup.
Ricarda Louk, ibunda dari Shani Louk mengatakan stasiun televisi ARD bahwa putrinya masih hidup namun mengalami cedera kepala parah dan berada dalam kondisi kritis.
“Setiap menit sangatlah penting dan kami meminta pemerintah Jerman untuk bertindak cepat,” kata Ricarda Louk, dikutip Serambinews.com dari Thenationalnews.com, media berbahasa Inggris yang terbit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Diberitakan, Shani Louk sedang menghadiri festival musik dekat Kibbutz Re'im ketika agen Hamas menyerang.
Sedikitnya 260 orang dipastikan tewas sementara puluhan lainnya diyakini disandera.
Warga negara Jerman-Israel itu muncul dalam video grafis yang beredar di media sosial di mana militan Hamas terlihat menginjak tubuhnya saat dia diangkut di bagian belakang kendaraan.
Namun ibunya, Ricarda Louk, mengatakan kepada stasiun televisi ARD bahwa dia menerima informasi baru bahwa putrinya masih hidup namun mengalami cedera kepala parah dan berada dalam kondisi kritis.
Ms Louk, seorang pelajar dari Berlin, sedang berlibur di Israel ketika dia memutuskan untuk menghadiri acara di dekat perbatasan dengan Gaza.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.