Konflik Palestina vs Israel
Jet Tempur Israel Lakukan 750 Serangan di Gaza dalam Semalam, 12 Bangunan Dibombardir dalam Semenit
Kemungkinan jumlah korban sipil akibat serangan semalaman dalam perang di wilayah kantong Palestina yang terkepung semakin meningkat.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Jet Tempur Israel Lakukan 750 Serangan di Gaza dalam Semalam, 12 Bangunan Dibombardir dalam Semenit
SERAMBINEWS.COM – Militer Israel terus melakukan serangan udara di Gaza tanpa henti sejak Sabtu (7/10/2023).
Israel mengatakan pihaknya menyerang 750 sasaran militer dalam semalam di Jalur Gaza yang padat penduduknya, termasuk 12 gedung bertingkat.
Dalam sebuah rilis rekaman video dari dugaan serangan tersebut, menunjukkan banyak sekali bangunan yang dihantam rudal dan hancur menjadi puing-puing.
Militer Israel mengatakan pesawat mereka membombardir 12 bangunan bertingkat dengan rudal dalam satu menit.
Tidak disebutkan jumlah korban meninggal atau cedera akibat serangan tersebut, dikutip dari live update Al Jazeera, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Sayap Militer Hamas Bersiap Tempur Lawan Invasi Darat Israel untuk Pertahankan Gaza
Kemungkinan jumlah korban sipil akibat serangan semalaman dalam perang di wilayah kantong Palestina yang terkepung semakin meningkat.
Korban meninggal warga Palestina meningkat menjadi 1.537 jiwa akibat serangan udara besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza.
Dikatakan, korban jiwa termasuk 447 anak-anak dan 248 perempuan.
Setidaknya 6.268 orang terluka dalam pemboman tersebut sejak Sabtu (7/10/2023), termasuk 1.531 anak-anak dan 932 wanita, menurut sebuah pernyataan.
Sepuluh petugas medis juga meninggal dalam serangan Israel.
Pasukan Israel telah melancarkan serangan militer yang berkelanjutan dan masif terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok pejuang Palestina Hamas di wilayah Israel.
Konflik dimulai ketika Hamas memulai ‘Operasi Banjir Al-Aqsa’, sebuah serangan mendadak multi-cabang termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Baca juga: Hamas Menuduh PBB Telah Memainkan ‘Propaganda Palsu’, Minta Warga Gaza untuk Tidak Terpengaruh
Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai tanggapan, militer Israel melancarkan ‘Operasi Pedang Besi’ terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Hal ini juga berdampak pada terputusnya pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang dilanda blokade yang melumpuhkan sejak tahun 2007.
Setidaknya 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.300 lainnya terluka dalam serangan Hamas, menurut angka resmi.
Invasi Darat Di Gaza Kemungkinan Akan Dimulai Pada Akhir Pekan
Invasi darat Israel ke Gaza kemungkinan akan dimulai pada akhir pekan, kata mantan duta besar Australia untuk Lebanon Ian Parmeter kepada Al Jazeera.
Dia mengatakan bahwa operasi tersebut akan mengakibatkan banyak korban jiwa.
“Jelas bahwa jika Israel masuk, mereka akan kehilangan banyak personel militer dalam prosesnya,” kata Parmeter, yang saat ini menjadi analis di Australian National University.
“Kita juga harus berasumsi bahwa akan ada banyak korban sipil yang mengerikan di Gaza” sambungnya.
Baca juga: Vladimir Putin Tegaskan Israel Tidak Bisa Usir Penduduk Gaza: Ini Tanah Bersejarah Palestina
Israel telah menyerukan evakuasi 1,1 juta warga Palestina dari bagian utara Jalur Gaza, yang mengindikasikan bahwa mereka bermaksud memasuki wilayah kantong tersebut dari perbatasan utaranya.
“Saya pikir Israel tidak mempunyai ilusi bahwa satu juta orang dapat berpindah dengan mudah dalam waktu 24 jam,” kata Parmeter.
“Itu hanya peringatan bahwa mereka akan datang,” katanya lagi.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian telah memperingatkan bahwa jika serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, perang mungkin akan terjadi di “front lain”.
Masuknya Hizbullah ke dalam konflik – dengan perkiraan 150.000 roket yang dapat digunakan untuk melumpuhkan sistem pertahan udara Israel, Iron Dome – juga akan menandai peningkatan yang dramatis.
Front ketiga kemudian bisa dibuka di Tepi Barat.
“Mimpi buruk bagi Israel adalah kerusuhan besar di Tepi Barat, di mana terdapat kelompok yang sangat militan,” kata Parmeter.
“Israel harus membuat rencana darurat untuk semua ini,” pungkasnya.
Gaza Dilanda Kekacauan
Warga di Gaza utara dilanda kepanikan pada hari Jumat (13/10/2023) setelah 1,1 juta penduduknya, termasuk ratusan ribu di Kota Gaza, diperintahkan untuk mengungsi ke selatan.
“Ini adalah kekacauan, tidak ada yang mengerti apa yang harus dilakukan,” kata Inas Hamdan, seorang petugas di badan pengungsi Palestina PBB di Kota Gaza, dikutip dari live update AP News.
Ia berupaya mengambil apa saja yang bisa dia masukkan ke dalam tasnya di tengah teriakan panik dari kerabatnya.
Dia mengatakan semua staf PBB di Kota Gaza dan Gaza utara telah diperintahkan untuk mengungsi ke selatan menuju Rafah.
“Lupakan soal makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar, satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda ingin hidup,” kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Kota Gaza.
Dia mengatakan tidak mungkin 1,2 juta orang bisa dievakuasi dengan aman.
Imad Abu Alaa, petugas badan pengungsi Palestina PBB yang bertanggung jawab atas tempat penampungan di Gaza utara, menegaskan bahwa terlalu banyak orang yang harus dievakuasi dalam waktu yang terlalu singkat sehingga tidak bisa berfungsi.
“Bagaimana dengan tempat penampungan PBB? Kita berbicara tentang warga sipil. Tiba-tiba itu menjadi tidak penting?” dia berkata.
Farsakh mengatakan ada pasien rumah sakit yang tidak dapat dipindahkan dalam kondisi saat ini, dan banyak petugas medis yang menolak untuk pergi dan meninggalkan pasien mereka.
Sebaliknya, katanya, mereka malah menelepon rekan-rekannya untuk mengucapkan selamat tinggal. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
PBB Sebut Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Israel Tegaskan Temuan Tersebut Fitnah |
![]() |
---|
Penyelidik PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza: Zionis Sudah Hancurkan Warga Palestina |
![]() |
---|
142 Negara Mendukung Penuh Resolusi Palestina Merdeka, Hanya 10 Negara yang Menolak Termasuk AS |
![]() |
---|
Sosok Panglima Perang Baru Hamas, 'Si Bayangan' Jadi Komandan Baru Brigade Al Qassam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.