Breaking News

Gaza 24 Jam

Peringatan Keras ke AS, Pejuang Pro Palestina Sebut Sudah Biasa Bombardir Pangkalan Militer Amerika

Peringatan keras ke Amerika Serikat (AS), Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pejuang pro Palestina sebut sudah biasa bombardir pangkalan militer AS.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
AHMAD GHARABLI / AFP
ILUSTRASI - Peringatan keras ke Amerika Serikat (AS), Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pejuang pro Palestina sebut sudah biasa bombardir pangkalan militer AS. 

Para analis mengatakan banyak dari kelompok tersebut dipersenjatai dan dilatih oleh Iran, dengan tingkatan yang berbeda-beda.

Mereka merupakan tulang punggung organisasi paramiliter negara yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).

PMF juga telah menyuarakan “dukungannya yang tegas” terhadap faksi-faksi Palestina dan pemerintah Irak.

Baca juga: Mahasiswi Digerebek Ngamar Bareng Dosen Kini Minta Maaf: Saya Korban

Baca juga: VIRAL Curhat Ibu Hamil Janinnya Mendadak Hilang Usai Tolong Nenek-nenek pas Maghrib,Apa Kata Dokter?

Pihaknya menyampaikan, operasi Palestina adalah hasil alami dari apa yang mereka sebut sebagai kebijakan opresif Israel.

"Drone, rudal, dan pasukan khusus kami bersiaga tinggi untuk melancarkan serangan presisi terhadap musuh Amerika di pangkalan mereka dan mengganggu kepentingan mereka," kata seorang pemimpin milisi kepada The National .

Ketika ditanya apakah mereka akan bertindak sendiri atau berkonsultasi dengan Iran, dia berkata: "kami adalah bagian dari Poros Perlawanan, yang dipimpin oleh Iran, jadi itu akan menjadi seruan mereka dan kami harus berkoordinasi dengan mereka".

Iran Unjuk Kekuatan

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina di Gaza yang menyebabkan pertumpahan darah sejak Sabtu lalu, kondisi itu kemudian dimanfaatkan sekutu Iran di Irak.

Kesempatan ini digunakan untuk menegaskan diri dan menunjukkan kekuatan mereka.

Sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel, sebuah jaringan yang didukung Teheran yang mencakup kelompok-kelompok militan di Palestina, Irak, Hizbullah di Lebanon dan pemerintah Suriah.

Jaringan pro Palestina yang disebut Poros Perlawanan itu mengancam akan menyerang pangkalan dan pasukan AS.

Hal itu dilakukan jika AS memilih untuk secara langsung melakukan serangan atau campur tangan dalam perang yang sedang berlangsung.

"Sikap kami jelas, dan Amerika harus memahaminya,” kata ketua Organisasi Badr, yang memiliki milisi berpengaruh, kepada anggota suku di Badad, Senin lalu.

“Jika mereka melakukan intervensi, kami akan melakukan intervensi," tambahnya.

Organisasi Badr dibentuk di Iran selama perang Iran-Irak.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved