Rohingya Terdampar di Bireuen
Warga Peudada Dikagetkan Kedatangan Pengungsi Rohingya Pagi Tadi, Pj Bupati Koordinasi dengan UNHCR
Warga Peudada, Bireuen, kaget karena melihat ada rombongan orang asing jalan kaki di pinggir pantai ke rumah warga.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Warga Peudada, Bireuen, kaget karena melihat ada rombongan orang asing jalan kaki di pinggir pantai ke rumah warga.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kedatangan puluhan warga asing diduga pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di pesisir pantai kawasan Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Senin (16/10/2023) pagi membuat warga setempat kaget.
Warga Peudada, Bireuen, kaget karena melihat ada rombongan orang asing jalan kaki di pinggir pantai ke rumah warga.
Setelah dipastikan mereka para pengungsi etnis Rohingya, keuchik setempat segera berkoordinasi dengan Camat, Kapolsek, dan Danramil Peudada.
Kemudian meneruskan ke Pj Bupati Bireuen, Kapolres Bireuen, Dandim 0111/Bireuen dan lainnya.
Belasan anggota Polsek Peudada, Polres Bireuen maupun dari jajaran Kodim 0111/Bireuen.
Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan PhD bersama Kapolres Bireuen dan tim lainnya dalam kunjungan dadakan itu meminta beberapa pengungsi segera dipisahkan antara laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Soal Hubungan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang Diramalkan akan Kandas, Ini Jawabannya
Kemudian menanyakan siapa yang bisa berbahasa Inggris untuk ditanyai, sehingga seorang di antara mereka, Abdullah Ahmad menjelaskan dalam bahasa Inggris bahwa mereka terdampar.
Dalam tanya jawab silih berganti tersebut termasuk dengan Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko, mereka mengaku berasal dari Rohingya dan pernah tinggal di kamp pengungsian di Bangladesh dan berangkat lagi.
Abdullah Amad dengan bahasa isyarat terlihat tangannya seperti orang mencomot satu satu mereka berada dalam boat dan diturunkan di pinggir laut.
Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, mengatakan, Pemkab Bireuen berkoordinasi dengan UNHCR untuk penanganan lanjutan.
Sedangkan untuk sementara ini, mereka ditempatkan di balai pengajian dan dilakukan pendataan.
Dalam pertemuan tersebut, para pengungsi sudah mengantongi Kartu UNHCR dan diperlihatkan semuanya.
Baca juga: Terkait Rumor Miring soal Rumah Tangganya, Ammar Zoni dan Irish Bella Bersama di Pengajian
Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko SH MH, mengatakan informasi awal dari mereka, pengungsi tersebut menggunakan boat kecil milik mereka sendiri, ketika memasuki kawasan pesisir Peudada, Bireuen, karena boatnya rusak, mereka menepi dan boat mereka tenggelam dan bocor.
Meski sudah mendengar pengakuan demikian, jajaran Polres Bireuen tetap melakukan penyelidikan tentang kejelasan dan kronologis mereka
turun di kawasan pesisir Peudada.
"Polres Bireuen tetap melakukan penyelidikan bagaimana kejelasannya, sehingga mereka berada di kawasan pesisir Peudada,” ujar Kapolres Bireuen.
Pengungsi Etnis Rohingya Terdampar di Peudada 36 Orang, 1 Bayi, Semua Ditampung di Balai Pengajian
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, para pengungsi etnis Rohingya yang diduga terdampar di Gampong Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Senin (16/10/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas.
Ya, mereka yang tercatat 36 orang itu diperiksa kesehatan oleh Tim Medis Puskesmas Peudada di lokasi penampungan sementara Kompleks Balai Pengajian Miftahul Jannah, Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupeten Bireuen, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Israel Tak Izinkan Pasokan Bantuan ke Gaza, Ratusan Ton Bantuan untuk Gaza Tertahan di Perbatasan
Seorang di antara etnis Rohingya ini, ada bayi yang masih berusia tujuh bulan bernama Moh Hasiran.
Beberapa warga kepada Serambinews.com menceritakan keberadaan mereka yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah warga setempat sekira pukul 06.00 WIB pagi tadi.
Gampong Matang Pasi ini sekitar 2 kilometer atau KM arah utara Kantor Camat Peudada.
“Sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari ada yang mendengar suara boat, kami warga kebetulan belum melaut karena ombak besar.
Paginya sudah dapat laporan, ada orang jalan kaki menyusur pantai ke desa kami dan mengetuk rumah warga,” ujar seorang warga setempat didampingi beberapa warga lainnya.
Menurut warga, para etnis Rohingya itu tidak basah, kecuali bagian lutut ke bawah saja, sedangkan bagian lainnya biasa saja.
Amatan Serambinews.com di lokasi penampungan sementara, kaum laki-laki disatukan pada satu balai, anak-anak bersama kaum ibu di balai lainnya.
Tas bawaan terlihat di sudut balai, beberapa di antara mereka sedang sarapan bantuan warga.
Kedatangan tamu jauh tanpa diundang ini disambut warga dan diarahkan ke meunasah desa setempat.
Informasi diperoleh Serambinews.com, mereka yang awalnya terlihat di pinggir laut, langsung ke rumah rumah warga dengan memberi salam.
Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan dan Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko juga sudah datang ke lokasi penampungan sementara para pengungsi etnis Rohingya itu.
Seorang di antara mereka mengaku bernama Abdullah Ahmad.
Kepada kedua pejabat Bireuen ini, pria berusia 26 tahun ini menceritakan rombongan mereka berangkat dari dari camp Banglades pada tanggal 20 September 2023 dan tiba di pinggir Pantai Desa Matang Pasi hari ini, Senin (16/10/2023) sekitar pukul pukul 06.15 WIB.
Ia mengaku boat yang mereka tumpangi tenggelam dan tidak bisa digunakan lagi.
Mereka berjumlah 36 orang atas laki-laki dewasa, yaitu Jakfar Alom (26), Nasullah (26) Muhammad Hasa (22), Muhammad Sihit (17), Muhammad Yonnes (17), Muhammaud (17), Kaisar (25), Emma Hasan (31).
Selanjutnya, Foyyas Zulkafan (18), Asa Sidik (22), Muhammad Amin (18), Muhammud (17), Dolli (45) dan Royatul Kolam (16).
Sedangkan perempuan dewasa bernama Fatama Bibi (22), Sushane Buge (30), Hazara (19), Rusaida (17), Rosidasiba (20), Hasaya (40), Koshmir (23), Lilima (19), Rojang (18), Nargis (26) dan Noor Begum (21).
Sedangkan anak-anak bernama Hasibi Husna (4), Moh Hasiran (7 bulan), Syuhud (1), Mohd Salman (3), Adnan (7), Omar Faruk (11), Emazul Hossan (1), Shimiyas (5), Sabidiyas Asmid (7) dan Foriyas (15).
Tim medis Puskesmas Peudada Bireuen, turun ke lokasi memeriksa kondisi kesehatan mereka satu persatu. (*)
Kaum Ibu Bireuen Antar Sembako untuk Pengungsi Rohingya yang Kini Ditampung di Punteut Lhokseumawe |
![]() |
---|
Pengungsi Rohingya di Gandapura Bireuen Dipindahkan ke Punteut Menggunakan Bus dan Truk |
![]() |
---|
Pj Bupati Bireuen Minta Agar Pengungsi Rohingya Bisa Ditampung 2 Hari Lagi di Lapang Barat Gandapura |
![]() |
---|
Ditolak di Jangka & Ulee Madon Aceh Utara, Pengungsi Rohingya Akhirnya Mendarat Dini Hari & Berhasil |
![]() |
---|
Pengungsi Rohingya di Gandapura Dipindah ke Kuala Aron Puntong, Diduga Rombongan yang 2 Kali Ditolak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.