Berita Banda Aceh

Nezar Patria: Peringatan Siaga Bencana Melalui Siaran Digital Penting untuk Masyarakat Aceh

Menurut Nezar, mempersiapkan masyarakat sigap bencana perlu dilakukan untuk pencegahan banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA
Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria memberi keterangan pers ke awak media usai menghadiri pembukaan simulasi evakuasi mandiri melalui early warning system (EWS) di Meseum Tsunami Aceh, pada Kamis, (26/10/2023). 

Informasi yang disampaikan EWS nantinya seperti jenis bencana, dimana terjadi titik bahaya adakah potensi berbahaya atau tsunami.

Laporan Maulidi Alfata | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengatakan pentingnya informasi siaga bencana melalui siaran digital untuk menciptakan masyarakat Aceh sigap bencana.

Hal itu disampaikannya dalam pembukaan simulasi evakuasi mandiri melalui early warning system (EWS) di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh pada Kamis, (26/10/2023).

Menurut Nezar, mempersiapkan masyarakat sigap bencana perlu dilakukan untuk pencegahan banyak korban jiwa yang berjatuhan.

"Berdiri di Museum Tsunami ini teringat akan kejadian 19 tahun lalu, musibah yang begitu dahsyat menimpa Aceh yaitu tsunami, menyadari kondisi itu, perlunya penyiapan infrastruktur sangat penting dan masyarakat siaga bencana," ujar Nezar.

Baca juga: KPI Aceh Akan Lakukan Uji Coba Peringatan Dini Bencana Melalui Televisi Digital Pada 26 Oktober 2023

Early Warning System (sistem peringatan dini), adalah sebuah sistem peringatan yang dapat diterapkan sebagai sebuah sistem komunikasi informasi serta terdiri dari sensor, deteksi kejadian, dan subsistem pemberi keputusan untuk identifikasi awal munculnya bahaya.

Dalam penanggulangan bencana EWS, bekerja sama dengan Kominfo dan lembaga penyiaran unt memberi informasi peringatan bencana.

Nezar melanjutkan, bagaimana situasi kacau dan membingungkan masyarakat Aceh saat terjadinya gempa dan tsunami pada 2004 silam.

Banyak masyarakat yang tidak menyangka akan adanya gelombang tsunami hingga menyapu bersih seluruh kota.

Baca juga: Wamenkominfo Ulas Soal Hoax Jelang Pemilu 2024, Nezar Patria: Trennya tidak Sama Seperti Pemilu Lalu

"Apalagi di Aceh pernah terjadi bencana, kalau kita evaluasi lagi jika pada saat itu sistem informasi kebencanaan sudah bagus mungkin korban tidak sebanyak itu," kata Nezar.

Adapun cara kerja EWS yakni mendeteksi membaca situasi bahaya yang terdeteksi dan disebarkan ke siaran tv, sms, dan seluruh seluruh platform digital.

Informasi yang disampaikan EWS nantinya seperti jenis bencana, dimana terjadi titik bahaya adakah potensi berbahaya atau tsunami.

"Dalam pengembangannya nanti ini akan bekerja sama dengan BMKG, KPI dan Kominfo agar sistem itu lebih sempurna," tuturnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved