Opini
Genosida di Gaza dan Diamnya Penguasa Arab
Dalam membumihanguskan Gaza, Israel bukan saja mendapat legitimasi dari negara-negara Barat, tapi juga “restu” secara tidak langsung dari penguasa Ara
Dr Teuku Zulkhairi MA, Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD)
JELAS bahwa saat ini Israel sedang melakukan Genosida (pembantaian etnis dengan sengaja) di Jalur Gaza, Palestina. Zionis Yahudi menghancurkan apa saja dengan dalih melawan gerakan perlawanan militan Hamas yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dan menjaga kesucian Masjidil Aqsha.
Tentara Israel menghancurkan masjid-masjid, sekolah, rumah sakit dan semua fasilitas umum lainnya.
Fasilitas-fasilitas UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus pengungsi Palestina diledakkan dan bahkan ikut membunuh puluhan staf PBB. Dalam Genosida Israel terhadap Gaza yang sedang berlangsung, Sekjend PBB Antonio Guterres pun akhirnya ikut bersuara bahwa telah terjadi pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional di Gaza.
Israel tidak peduli bahwa di sana berlindung masyarakat sipil. Bagi mereka, semua warga sipil Gaza adalah musuh yang harus dilenyapkan. Tapi kejahatan Israel adalah hal yang sudah bisa diprediksi. Bagi kita sebagai muslim, Alquran dengan jelas telah memberikan kabar tentang watak Yahudi. Sejarah dunia kontemporer juga dapat dibaca oleh siapa saja tentang bagaimana watak dan tabiat Yahudi serta kerusakan yang ditimbulkannya.
Melenyapkan Gaza
Tapi di balik itu, yang paling menjijikkan adalah diamnya para penguasa Arab. Mereka bukan saja diam tidak bersuara sama sekali membela warga Gaza yang sudah dihabisi Zionis Israel. Tapi celakanya, suara mereka justru secara tidak langsung memberikan legitimasi kepada Zionis Yahudi untuk terus melenyapkan Gaza.
Dalam membumihanguskan Gaza, Israel bukan saja mendapat legitimasi dari negara-negara Barat, tapi juga “restu” secara tidak langsung dari penguasa Arab. Inilah yang sesuatu yang sangat menjijikkan sedang kita saksikan saat ini.
Bagaimana ini bukan pengkhianatan yang sangat menjijikkan, sementara kita tahu bahwa Palestina adalah bagian dari entitas Arab dan Islam seperti halnya negara-negara Arab lainnya. Tapi mengapa para penguasa negeri-negeri Arab meninggalkan Palestina?
Padahal, umat Islam di seluruh dunia Islam termasuk di sejumlah negara Arab melakukan demonstrasi besar-besaran untuk mendukung Palestina. Pada saat yang sama, demonstrasi pro Palestina meledak di banyak negara Barat, di London, Swedia, New York, Milan, Prancis dan sebagainya.
Dapat dikatakan, warga dunia yang masih waras berdiri bersama umat Islam mendukung Palestina yang terjajah, khususnya warga Gaza yang sedang dibumihanguskan oleh Israel. Di media sosial, cukup banyak aktivis dunia lintas agama yang menyeru penghentian kejahatan Israel terhadap Gaza. Tapi dimana pemimpin-pemimpin Arab yang merupakan tetangga Palestina?
Jika para pemimpin di dunia Barat kompak mendukung genosida Israel terhadap Gaza yang sedang berlangsung dengan berbagai dalilnya, misalnya dalih membela diri. Lalu mereka membantu apa saja yang dibutuhkan Israel.
Joe Biden misalnya baru saja mengunjungi Israel dan menunjukkan bahwa ia setia bersama Israel dalam memerangi umat Islam di Gaza. Begitu juga sejumlah pemimpin dunia Barat lainnya yang berbondong-bondong ke Israel menunjukkan dukungannya kepada Israel dalam memerangi umat Islam di Palestina dan sekitarnya.
Lalu, dimana para penguasa negeri Arab yang menghabiskan banyak anggaran untuk pertahanan setiap tahun? Dimana penguasa negeri Arab yang benderanya bertuliskan kalimah tauhid? Dan lebih dekat, dimana pemimpin Mesir sebagai negeri Arab yang memiliki militer terkuat? Mengapa mereka membiarkan umat Islam di Gaza berjuang sendirian?
Mengapa mereka meninggalkan Palestina sendirian diterkam oleh kebengisan Zionis Israel yang dibantu negara-negara Barat? Mengapa mereka diam saja menyaksikan bayi-bayi mungil di Gaza dihancurkan bom-bom fosfor putih Israel dan Amerika yang padahal dilarang penggunaannya oleh PBB?
Pelayan Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.