Berambisi Kalahkan Hamas di Gaza, Israel Disebut Bersedia Timbulkan Korban Sipil Dalam Jumlah Besar

Pemerintah Joe Biden disebut terus mendukung Israel namun menjadi semakin kritis terkait sikap PM Israel Benjamin Netahyahu terkait krisis kemanusiaan

Editor: Amirullah
Citra satelit ©2023 Maxar Technologies / AFP
Gambar satelit selebaran milik Maxar Technologies yang diambil pada 18 Oktober 2023 ini menunjukkan dampak serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli dan daerah sekitarnya di Kota Gaza, pada 17 Oktober 2023. Kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai wilayah tersebut , menuduh Israel berada di balik ledakan tersebut. Tentara Israel menyalahkan serangan roket yang gagal dilakukan sekutu Hamas, Jihad Islam, yang menggambarkan tuduhan itu sebagai "kebohongan". Baik laporan Israel maupun Palestina tidak dapat dikuatkan secara independen. (Citra satelit ©2023 Maxar Technologies / AFP) 

SERAMBINEWS.COM, GAZA- Perang Israel melawan Hamas masih terus dilakukan.

Pemerintah Israel terus melakukan berbagai cara untuk mengalahkan Hamas.

Pemerintah Israel disebut bersedia menimbulkan korban warga sipil dalam jumlah besar demi mengalahkan Hamas di Gaza.

Dikutip Russia Today dari New York Times, Pemerintah Israel disebut telah membicarakannya dengan Amerika Serikat.

Pemerintah Joe Biden disebut terus mendukung Israel namun menjadi semakin kritis terkait sikap PM Israel Benjamin Netanyahu terkait krisis kemanusiaan di Gaza.

Menurut The New York Times, hal tersebut bisa menjelaskan banyaknya warga sipil dan anak-anak yang tewas di Gaza.

Terlebih lagi, militer Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsian padat penduduk di Jabalia, Gaza dan terlihat menargetkan warga sipil.

195 Orang Tewas dan 120 Orang Hilang di Gaza

Kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza kembali diserang Israel hingga menewaskan 195 orang, Kamis (2/10/2023).

Dikutip dari Aljazeera, serangan bombardir Israel yang intens di Jalur Gaza terjadi sebelum Kamis subuh.


Pada video yang diunggah media tersebut, menunjukkan bola api dan suara ledakan keras di Lingkungan Karama dekat Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.

Pengeboman juga terjadi di dekat menara Fayrouz, barat laut Kota Gaza.

Dilaporkan juga bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa menjangkau wilayah tersebut karena ancaman serangan misil yang terus menerus.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku 'terkejut' terkait serangan Israel di Jabalia yang terjadi dua kali dalam dua hari.

Dilaporkan setidaknya 8.805 warga Palestina tewas akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara korban tewas di Israel lebih dari 1.400.

Barisan kendaraan lapis baja militer Israel. Seperti yang diprediksi, pertempuran darat di Jalur Gaza tak akan berjalan mudah bagi tentara Israel.
Barisan kendaraan lapis baja militer Israel. Seperti yang diprediksi, pertempuran darat di Jalur Gaza tak akan berjalan mudah bagi tentara Israel. (Jerusalem Post)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved