Berita Aceh Tamiang

BPBD Aceh Tamiang Perpanjang Operasi Pencarian Santri Tenggelam di Sungai Selama Tiga Hari

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang melanjutkan operasi pencarian santri tenggelam hingga tiga hari ke depan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dok Satgas SAR
Satgas SAR Aceh Tamiang saat menyusuri sungai mencari santri tenggelam, Kamis (2/11/2023). Operasi ini dilanjutkan hingga tiga hari ke depan. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang melanjutkan operasi pencarian santri tenggelam hingga tiga hari ke depan.

Jelajah pencarian yang sudah diperluas hingga 10 kilometer, belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menjelaskan, operasi pencarian santri Bernama Ibnu Sina (17), seharusnya dihentikan pada Kamis (2/11/2023).

Namun karena pertimbangan kondisi keluarga dan tingginya antusias masyarakat membantu, BPBD bersama Satgas SAR dan relawan lain memutuskan melanjutkan pencarian selama tiga hari ke depan.

“Seharusnya tiga hari pertama sudah dihentikan karena tidak membuahkan hasil,” ujarnya.

“Tapi keluarga berharap dilanjutkan dan kami juga didukung penuh masyarakat, maka dilanjutkan tiga hari lagi,” kata Iman melalui Kabid Darlog, Bambang Supriyanto, Kamis (2/11/2023).

Bambang mengungkapkan, operasi pencarian di hari ketiga sudah diperluas hingga menjangkau 10 kilometer.

Sejauh ini, tim belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan Ibnu Sina yang hilang tenggelam pada Senin (30/11/2023) petang lalu.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan warga yang berperan dalam operasi ini, warga tidak surut mendukung walau cuaca mulai musim hujan,” terang Bambang.

Bendahara Satgas SAR Aceh Tamiang, El Mahdi Angkat yang turut aktif menyusuri sungai menggunakan rubber boat menambahkan, dukungan warga ini ditunjukkan dengan mendistribusikan bahan makanan.

“Perhatian warga luar biasa, selain turun langsung ke sungai, mereka juga dapur umum untuk relawan,” kata Angkat. 

Ibnu Sina (17), santri yang hilang tenggelam di sungai dikenal memiliki pribadi baik dan cerdas.

Remaja asal Langsa itu tercatat sebagai santri pindahan dari Banda Aceh, enam bulan lalu.

Meski sebagai murid baru, Ibnu terbilang pandai beradaptasi dan memiliki kecerdasan yang baik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved