Konflik Palestina vs Israel

Bendera Palestina Dilarang, Lahirlah Semangka Simbol Solidaritas dan Perlawanan, Begini Sejarahnya

Foto dan emoji semangka saat ini berseliweran di media sosial sebagai simbol solidaritas terhadap Palestina sekaligus perlawanan terhadap Israel.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa/instagram
Gambar semangka sebagai bentuk dukungan untuk Palestina. 

SERAMBINEWS.COM, RAMALLAH - Buah semangka jadi simbol solidaritas untuk Pelestina di tengah konflik dengan Israel.

Saat ini netizen di seluruh dunia menggunakan gambar atau emoji semangka pada setiap unggahannya di media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Foto dan emoji semangka saat ini berseliweran di media sosial sebagai simbol solidaritas terhadap Palestina sekaligus perlawanan terhadap Israel.

Serangan membabi buta Israel ke Gaza, wilayah Palestina yang telah didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, telah menewaskan lebih dari 9.000 orang per Kamis (2/11/2023).

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.760 adalah anak-anak.

Israel melancarkan bombardir setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melakukan serangan ke wilayahnya pada 7 Oktober 2023.

Israel menyebut serangan tersebut menewaskan 1.400 orang.

Lantas, bagaimana semangka bisa menjadi simbol solidaritas terhadap Palestina?

 Simbol semangka pertama kali muncul setelah perang enam hari pada 1967, ketika Israel mengambil alih Tepi Barat, Gaza, dan menganeksasi Yerusalem Timur.

Ketika itu, otoritas pendudukan Israel akan mendakwa orang-orang yang mengibarkan dan memperlihatkan bendera Palestina sebagai pelaku kriminal.

Baca juga: Pasukan Paramiliter Iran Divisi Imam Hossein Dilaporkan Tiba di Lebanon, Siap Gempur Israel

Dikutip dari Time, untuk mengakali larangan tersebut, warga Palestina menggunakan semangka.

Kenapa semangka? Karena ketika dibelah, buah tersebut memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina yaitu, merah, hitam, putih dan hijau.

Seniman Palestina, Sliman Mansour, mengatakan kepada The National pada 2021, otoritas pendudukan Israel pada 1980 menutup pameran yang diadakan di 79 Gallery di Ramallah, Tepi Barat, yang menampilkan karya-karyanya dan karya seniman lainnya, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa dilarang melukis bendera Palestina, begitu juga dengan warna-warnanya,” katanya.

Mansour kemudian bertanya kepada seorang petugas, bagaimana jika ia membuat gambar bunga dengan warna merah, hijau, hitam, dan putih?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved