Pasukan Militer Israel Kepung Kota Gaza, IDF Sebut Gencatan Senjata Tak akan Terjadi saat ini

juru bicara Israel mengatakan gencatan senjata “tidak mungkin dilakukan” meskipun ada tekanan internasional.

Editor: Amirullah
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Seorang tentara Israel mengarahkan howitzer self-propelled di dekat kota Ashkelon di selatan pada 8 Oktober 2023. Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas telah menewaskan hampir 1.000 orang sejak militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran, kata para pejabat pada Minggu, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan akan terjadinya perang yang “panjang dan sulit” di masa depan. 

SERAMBINEWS.COM - Konflik Israel dan Palestina masih terjadi.

Israel terus melakukan serangan terhadap Palestina.

Pasukan militer Israel mengklaim telah Kota Gaza dan terus bergerak maju.

Mengutip Tribunnews.com dari Aljazeera, juru bicara Israel mengatakan gencatan senjata “tidak mungkin dilakukan” meskipun ada tekanan internasional.

Akibat pengepungan itu akan mengakibatkan banyak warga Palestina di Kota Gaza untuk mencari tempat berlindung yang aman, termasuk di Rumah Sakit al-Shifa.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyerukan "jeda" perang Israel di Gaza untuk pertama kalinya.

“Saya pikir kita perlu jeda,” kata Biden dalam pidatonya pada Rabu (1/11/2023), setelah disela oleh seorang pengunjuk rasa yang mendesak gencatan senjata segera.

Ketika ditanya apa maksud "jeda" tersebut, Biden mengatakan ini adalah “waktunya untuk membebaskan para tahanan”.

Biden mengacu pada tawanan yang ditahan oleh Hamas, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi.

Pernyataan Joe Biden itu menandai perubahan posisi Gedung Putih, yang sebelumnya menyatakan tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.

“Kami tidak menarik garis merah untuk Israel,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu.

“Kami akan terus mendukung mereka.”

Pada Jumat lalu, AS adalah satu dari hanya 14 negara di PBB yang memilih “tidak” terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata.

AS sejauh ini adalah sekutu terkuat Israel, yang mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya.

Untuk mendukung serangan militer Israel kali ini, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai $14,3 miliar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved