Rohingya Terdampar di Bireuen

Pengungsi Rohingya di Gandapura Dipindah ke Kuala Aron Puntong, Diduga Rombongan yang 2 Kali Ditolak

Lokasi tersebut sekitar 4 Km dari Desa Lhok Mambang dan 3 Km arah utara Keude Geurugok pusat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

|
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Para pengungsi Rohingya sedang makan di kawasan Kuala Aron Puntong, Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Minggu (19/11/2023) pagi 

Lokasi tersebut sekitar 4 Km dari Desa Lhok Mambang dan 3 Km arah utara Keude Geurugok pusat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Para pengungsi etnis Rohingya yang baru tiba di Desa Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen dan beberapa desa lainnya dalam kecamatan yang sama, Minggu (19/11/2023) dini hari, kini dipindahkan. 

Ya, para pengungsi Rohingya yang biasa juga dijuluki manusia perahu ini dipindahkan ke Kuala Aron Puntong, Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Lokasi tersebut sekitar 4 Km dari Desa Lhok Mambang dan 3 Km arah utara Keude Geurugok pusat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Kuala Aron Puntong salah satu lokasi para nelayan melaut dan juga pangkalan boat nelayan yang dikelilingi sungai kecil, tambak, dan laut.

Amatan Serambinews.com, kesepakatan perangkat desa, mereka yang awalnya tersebar di tiga desa disatukan dan ditempatkan sementara di Balai Nelayan kawasan Kuala Aron Puntong, Lapang Barat.

Para pengungsi ini dibawa dengan kendaraan pikap maupun truk Colt Diesel milik  warga desa.

Imigran Rohingya asal Negara Myanmar kembali terdampar di tepi pantai Pasi Berandeh, Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (19/11/2023) sekira pukul 04.00 WIB, dini hari.
Imigran Rohingya asal Negara Myanmar kembali terdampar di tepi pantai Pasi Berandeh, Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (19/11/2023) sekira pukul 04.00 WIB, dini hari. (Serambinews.com / Muhammad Nazar)

Baca juga: VIDEO - 200 Lebih Imigran Rohingya Kembali Terdampar di Batee, Pidie

Mereka perempuan dan anak anak ditempatkan  di balai setempat, sedangkan laki-laki berada di sekitar kawasan tersebut. 

Setiba di kawasan tersebut, puluhan warga desa berdatangan, ada yang membawa baju bekas, terutama untuk anak anak.

Sebagian lainnya membeli nasi bungkus untuk mereka. Para pengungsi yang ditempatkan langsung makan dan minum. 

Selain  itu, beberapa warga maupun anggota Polres membagikan baju untuk anak anak.

Sejumlah anggota Polsek Gandapura, Polres Bireuen, Kodim 0111/Bireuen maupun Koramil Gandapura dan tim lainnya terus memantau dan mengawasi.

Begitu juga perangkat desa dan camat juga melakukan koordinasi membantu kebutuhan makan mereka. 

Baca juga: VIDEO Semakin Beringas, Militer Israel Tembaki Ambulans dan Pekerja Medis di Gaza Utara

Terungkap Lewat Bahasa Isyarat, Pengungsi Rohingya Masuk Gandapura Diturunkan dari Boat Kayu

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pengungsi Rohingya yang diketahui sedang jalan kaki dan berada di depan rumah warga kawasan Desa Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura Bireuen, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (19/11/2023) diduga turun dari boat di pantai kawasan tersebut.

Dugaan tersebut berdasarkan bahasa isyarat yang mereka sampaikan.

Setelah mereka turun, boat segera meninggalkan mereka, para pengungsi kemudian berjalan ke pemukiman warga yang berjarak sekitar 1 Km dari pantai.

Keuchik Lhok Mambang, Jasaun mengatakan, bahasa isyarat saat ditanyakan mereka sepertinya menyebutkan turun di laut dari sebuah boat dan mereka ke perkampungan dan singgah di rumah warga, ada juga di meunasah dan ada juga sedang berjalan di jalan desa.

"Pengungsi yang sedang jalan di jalan desa diarahkan berkumpul di depan rumah warga bersama yang lainnya," ujar Keuchik Jasaun.

Baca juga: Karang Taruna Bireuen Terus Galang Donasi untuk Palestina, Dilakukan Pengurus Hingga Tingkat Desa

Sejumlah warga menduga mereka adalah para pengungsi Rohingya yang hendak mendarat di Kuala Pawon, Kecamatan Jangka dan tidak diizinkan turun beberapa hari lalu.

Kemudian boat mereka diarahkan ke laut lepas, kemudian masuk ke Aceh Utara juga tidak diterima, sehingga mereka berangkat lagi dan masuk lagi ke Gandapura, yang diperkirakan disengaja saat dini hari agar tak bisa ditolak warga lagi. 

Seperti diketahui, kedatangan warga Rohingya yang dulunya disambut sangat baik di Aceh yang ditampung di suatu tempat dan diberikan berbagai kebutuhan, kini empati warga Aceh itu pun mulai berkurang. 

Pasalnya, setelah ditolong, para Rohingya ini pun kerap berulah, misalnya kabur dari penampungan, sehingga merepotkan warga dan lain-lain. 

Sementara itu, amatan Serambinews.com di Lhok Mambang, sejumlah anggota Polsek maupun Polres Bireuen, anggota Koramil Gandapura berada di lokasi.

 Terlihat juga belasan anggota BPBD juga sudah dilokasi sejak pukul 04.00 WIB memantau keadaan mereka. (*)

Baca juga: Pria di Malang Tewas Gantung Diri Usai Dianiaya, Korban Diperas Rp30 Juta, 5 Orang Jadi Tersangka

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved