Berita Banda Aceh
Rektor UIN Ar-Raniry Bicara Kondisi Aceh Saat Ini, Prof Mujib: Ada Dua Hal yang Perlu Dibenah
Untuk membenah Aceh, menurut Prof Mujib, ada dua hal yang perlu dipikirkan dan dikerjakan oleh pemangku kepentingan daerah dengan serius.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar Raniry Prof Mujiburrahman menyorot kondisi Aceh saat ini yang mengalami berbagai masalah, mulai kemiskinan, stunting, hingga pendidikan.
Untuk membenah Aceh, menurut Prof Mujib, ada dua hal yang perlu dipikirkan dan dikerjakan oleh pemangku kepentingan daerah dengan serius.
"Pertama aspek pengembangan keagamaan dan pengembangan pendidikan. Kalau dua aspek ini terbenah dengan baik, Aceh akan maju," ungkapnya.
Hal ini disampaikannya saat temu ramah dengan insan pers dalam rangkaian milad ke 50 UIN Ar Raniry di warung kopi Solong Jepang, Banda Aceh, Rabu (29/11/2023).
"Jadi dua aspek yang harus dipikirkan oleh siapapun, gubernur katakanlah atau stakeholder di Aceh," lanjut dia yang didampingi beberapa pejabat kampus.
Baca juga: Begini Alur Tahapan Pendanaan Pilkada 2024 KIP-Panwaslih, Aceh Empat Kabupaten Belum Tanda Tangan
Ia menyatakan bahwa suatu daerah akan jaya ketika Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah tersebut meningkat.
"Coba lihat hari ini, apa yang terjadi. Layanan internet yang kita pakai hari ini, induknya itu di Singapur. Apapun yang kita lakukan hari ini semuanya induknya di Singapur," sebutnya.
Prof Mujib menerangkan, Singapura merupakan negara kecil, tapi investasi SDM luar biasa dalam segala aspek hingga negara tersebut bisa maju seperti sekarang.
"Dia bisa mengatur apapun. Koneksi ke negara maju, Singapur diperhitungkan karena SDM-nya itu luar biasa bagus. Israel juga begitu, SDM-nya luar biasa," ungkapnya.
Sementara orang Aceh, menurut Prof Mujib juga memiliki potensi kecerdasan luar biasa dan memiliki IQ tinggi. Tapi kenapa Aceh tidak maju?
Baca juga: Harta Dikuras Anak Tiri, Pensiunan ASN di Bangkalan Terusir dari Rumah, Hidup Terlunta-lunta
"Orang Aceh bukan orang bodoh, bukan orang dengan IQ rendah, tidak. Orang Aceh memiliki IQ tinggi. Makanya kita juga bingung ketika Aceh dinobatkan sebagai daerah stunting," ujar Prof Mujib.
Disisi lain berkenaan dengan Pemilu, Prof Mujib juga mempertanyakan seberapa besar keberpihakan peserta Pemilu terhadap bidang pendidikan di Aceh.
"Kita berharap yang kita pilih ke depan orang-orang punya fokus untuk pendidikan di Aceh, karena itu sebagai modal besar," katanya lagi.
Kalau ada caleg yang tidak punya visi tentang pendidikan, Prof Mujib dengan tegas meminta masyarakat jangan pilih caleg tersebut.
Makanya, konsep 'Aceh Carong' harus benar-benar digalakkan oleh semua pihak, terutama pemangku kepentingan dalam melahirkan generasi emas.
"Salah satu konsep untuk implementasi Aceh Carong, pilihlah caleg yang terdidik kemudian dia memperhatikan pendidikan," ungkapnya.
"Konsep ini jika kita sama-sama sepakat untuk memperjuangkan pendidikan Aceh. Agar pendidikan orang Aceh menjadi investasi utama yang harus diperhatikan," demikian Rektor UIN Ar Raniry.(*)
Mahasiswa Kader Ulama MUI Sumut Datangi Dayah Insan Qur’ani, Kagum pada Model Kurikulum Terintegrasi |
![]() |
---|
BPOM Aceh Usul Take Down Enam Akun yang Menjual Produk Kosmetik Berbahaya |
![]() |
---|
DPRK Minta Pemko Banda Aceh Iklankan Aset yang Dikomersilkan |
![]() |
---|
Dari Aceh ke Seoul, Kisah Khairunnisa Alumni USK yang Jadi Guru Bahasa Korea di Panggung Dunia |
![]() |
---|
Fraksi NasDem DPRA Desak Pemerintah Aceh Tingkatkan Akses Pendidikan di Daerah Terpencil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.