Konflik Palestina vs Israel

Bejat, Militer Israel Telanjangi Belasan Warga Sipil Palestina Termasuk Jurnalis, Picu Reaksi Dunia

Bejat, militer Israel menelanjangi belasan warga sipil Palestina termasuk seorang jurnalis, hal ini kemudian memicu reaksi keras di seluruh dunia.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Dok The National
Bejat, militer Israel menelanjangi belasan warga sipil Palestina termasuk seorang jurnalis, hal ini kemudian memicu reaksi keras di seluruh dunia. 

Al Kahlout termasuk di antara puluhan warga Gaza yang ditangkap oleh pasukan Israel di Gaza.

"Dan dipaksa menanggalkan pakaian mereka serta digeledah dan dipermalukan sebelum mereka dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, menurut laporan saksi mata," tulis laporan The New Arab.

Pendiri dan ketua Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa, Ramy Abdu mengatakan, dia melihat Al Kahlout di antara para tahanan.

"Saya telah memintanya untuk meninggalkan Beit Lahia dan pergi ke selatan Wadi Gaza," ungkap Abdu.

"Tapi dia mengatakan kepada saya 'Bagaimana saya bisa meninggalkan Nada tersayang dan ibu saya yang sudah lanjut usia?'” kata Abdu.

Dia juga mengenali direktur sekolah dan pegawai PBB, katanya.

Gambar-gambar tersebut muncul pada saat Israel terus melanjutkan serangannya untuk menangkap pejuang Hamas di Jalur Gaza.

Sementara update terbaru, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas menyebutkan, jumlah korban meninggal di Gaza telah melonjak hingga melebihi 17.000 orang.

Sebagian besar korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak dan wilayah yang luas telah menjadi reruntuhan bangunan yang terkena bom dan bekas peluru.

Baca juga: Soal PKK Kelas 12 Semester 1 dan Kunci Jawaban Lengkap untuk UAS atau PAS

Baca juga: Kisah Pilu Selempang Wisuda Almarhumah Siska Ditemukan di Gunung Marapi

Berita Lainnya: Taktik Baru Hamas Agar Lebih Banyak Korban Militer Israel Berjatuhan

Sementara di sisi lain, pejuang Hamas mengungkapkan pihaknya menggunakan taktik baru agar lebih banyak jumlah korban yang menargetkan militer Israel.

Hamas sebagaimana laporan The National pada Kamis (7/12/2023) mengungkapkan, telah mengembangkan taktik baru yang canggih dengan teknik pemboman khusus untuk menimbulkan korban sebanyak-banyaknya.

Para pemimpin Hamas juga telah memerintahkan perubahan taktis ini sejak gencatan senjata tujuh hari berakhir pada 1 Desember lalu.

Mereka mengocok ulang strategi dari menunda kemajuan serangan Israel menjadi mempertahankan wilayah mereka di Gaza selatan.

Pihaknya tetap menggunakan penyergapan kompleks menggunakan drone, mortir, ranjau serta tembakan senjata ringan secara bersamaan terhadap militer Israel.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved