Rohingya

Presiden Jokowi Umumkan Pemberian Bantuan kepada Pengungsi Rohingya di Aceh: Kemanusiaan

“Bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan, dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal,” ujar Presiden Jokowi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Presiden Jokowi Umumkan Pemberian Bantuan kepada Pengungsi Rohingya di Aceh: Kemanusiaan 

Presiden Jokowi Umumkan Pemberian Bantuan kepada Pengungsi Rohingya di Aceh: Kemanusiaan

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemberian bantuan kepada pengungsi Rohingya yang mendarat di Provinsi Aceh.

Diketahui, ribuan pengungsi Rohingya telah mendarat di Provinsi Aceh sejak pertengahan November 2023 lalu.

Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya terbaru terjadi pada Sabtu (2/12/2023) dini hari di Kota Sabang, dengan jumlah 139 orang.

Kedatangan pengungsi Rohingya itu telah mendapat penolakan dari Pemerintah Kota Sabang dan masyarakat setempat.

Mereka meminta Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) untuk segera merelokasi pengungsi Rohingya dari Kota Sabang.

Kendati demikian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sebagai bentuk kemanusiaan.

Seratusan pengungsi Rohingya kembali terdampar di Pantai Batu Hitam Jurong Keuramat, Gampong Ie Meulee, Sabang pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.
Seratusan pengungsi Rohingya kembali terdampar di Pantai Batu Hitam Jurong Keuramat, Gampong Ie Meulee, Sabang pada Sabtu (2/12/2023) dini hari. (FOR SERAMBINEWS.COM/Dokumen Pribadi)

Kepala Negara juga menyebut, pemberian bantuan kepada pengungsi Rohingya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.

“Bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan, dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Presiden ke-7 Indonesia ini menilai bahwa fenomena bertambahnya arus pengungsi Rohingya ke Indonesia juga diduga kuat adanya keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang makin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh,”

“terdapat dugaan kuat, ada keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini,” jelas Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa untuk menangani hal tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan sejumlah pihak.

“Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini,” tandasnya.

 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved