Breaking News

Perang Gaza

Bukan Tank dan Bom, Warga Gaza Kini Bertaruh Nyawa di Tengah Kelaparan, Sehari Semalam tidak Makan

Bagi pekerja medis di Gaza, berkurangnya akses terhadap makanan dan air telah memperburuk perjuangan mereka untuk mengatasi krisis ini, sekaligus beru

Editor: Ansari Hasyim
Mahmud HAMS / AFP
Pengungsi Palestina tiba di zona yang lebih aman di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. -- Israel menyebarkan pamflet yang meminta warga Gaza selatan mengungsi, menyusul pemboman Israel di Khan Yunis. 

Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan, menekankan bagaimana berbagai aspek, seperti meningkatnya angka kelaparan di Gaza, pada akhirnya menyinggung kejahatan perang yang sedang dilakukan – serta risiko genosida.

“Sistem medis sudah runtuh di Gaza. Setiap orang di Gaza mengalami kelaparan dan menghadapi risiko kelaparan, 2,2 juta orang, lebih dari setengahnya adalah anak-anak. Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada yang aman dari penyakit,” kata Fakhri kepada The New Arab.

“Para pejabat Israel telah memperjelas niat mereka, dengan seruan mereka untuk mengadakan Nakba lagi disertai dengan penggunaan bahasa yang tidak manusiawi, bahwa mereka melancarkan perang terhadap rakyat Palestina sebagai sebuah bangsa. Artinya ada risiko genosida.

WFP mengatakan sejak saat itu menjadi mustahil untuk memberikan pasokan kepada orang-orang yang kelaparan di Jalur Gaza karena Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza.

“Dengan rusaknya hukum dan ketertiban, operasi kemanusiaan yang berarti tidak mungkin dilakukan,” kata Wakil Direktur Eksekutif WFP Carl Skau dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan ke daerah kantong Palestina pada hari Jumat.

“Dengan hanya sebagian kecil dari pasokan makanan yang dibutuhkan, tidak adanya bahan bakar yang fatal, gangguan pada sistem komunikasi dan tidak adanya keamanan bagi staf kami atau bagi orang-orang yang kami layani dalam distribusi makanan, kami tidak dapat melakukan pekerjaan kami,” tambahnya.

Menurut kriteria kemanusiaan internasional, satu orang memerlukan minimal hampir empat galon air bersih per hari untuk minum dan memenuhi standar konsumsi dasar.

“Para pejabat Israel telah memperjelas niat mereka, dengan seruan mereka untuk mengadakan Nakba lagi disertai dengan penggunaan bahasa yang tidak manusiawi, bahwa mereka melancarkan perang terhadap rakyat Palestina sebagai sebuah bangsa. Artinya ada risiko genosida.

Pada gilirannya, ini berarti setiap negara di dunia mempunyai kewajiban untuk melakukan segala upaya untuk mencegah genosida. Satu-satunya solusi adalah gencatan senjata permanen dan diakhirinya pendudukan Israel.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved