Indepth Reporting

Potensi Wisata Bahari Lancok Jadi Nilai Tambah Kampung Nelayan Maju Menuju Sentra Penggerak Ekonomi

Jalan menuju Kampung Nelayan Maju itu kini sudah dipasang lima lampu led di tiang listrik yang berjejer rapi di samping kiri menyorot pada malam hari.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN 
Jembatan yang dicat kuning dan putih pada tiang beton dan besi pengaman menjadi penanda memasuki Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara yang ditetapkan KKP RI sebagai Kampung Nelayan Maju. Foto direkam, Sabtu (2/12/2023). 

“Sebelumnya kalau ingin memperbaiki jaringnya, nelayan melakukannya di rumah. Karena tempat ini tidak layak lagi, tapi setelah kita rehab dengan bantuan KKP, sudah dapat difungsikan kembali, bukan hanya untuk memperbaiki jaring, tapi juga untuk kebutuhan lainnya,” ujar Fahmi.

Tak jauh dari balai, juga dibangun MCK.

“Selama ini nelayan harus pulang ke rumahnya atau ke meunasah untuk buang air besar,” katanya.

Bahkan, lebih parahnya, ada juga yang membuang air besar di sepanjang alur tersebut. Tapi dengan adanya MCK itu tidak menyulitkan warga lagi untuk buang air besar.

Fasilitas lain sebagai pendukung nelayan adalah jalan rabat beton. Ada tiga jalan rabat beton yang dibangun untuk menghubungkan dari jalan utama desa ke pinggir pantai.

Jalan Rabat beton ini berfungsi untuk memudahkan mengangkut hasil tangkapan dari laut ke permukiman.

Baca juga: VIDEO Israel Kian Terpojok, Puluhan Senjata Baru Milik Hamas Diklaim Ciptakan Kiamat di Tel Aviv

Selain itu, juga memudahkan nelayan menuju pinggir pantai untuk melaut pada malam hari. Sebab sebelumnya warga atau nelayan melintasi melalui jalan darurat yang kadang becek.

“Biasanya ketika pedagang pengumpul yang ingin membeli ikan hasil tangkapan nelayan sulit menjangkaunya, sekarang tidak lagi,” kata Zulfami.

Jalan rabat sepanjang 42 meter menghubungkan dari lahan garam menuju pantai, sehingga bisa dimanfaatkan para wisatawan berkunjung ke bibir pantai.

Karena Lancok termasuk salah satu dari 29 lokasi wisata yang ditetapkan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Aceh Utara.

Jalan rabat beton kedua dibangun sepanjang 71 meter, menghubungkan dari jalan desa ke masjid, nelayan dapat langsung ke masjid untuk beribadah kapan saja.

Lalu lokasi ketiga rabat beton yang dibangun sepanjang 22 meter, dari balai musyawarah menuju jembatan atau jalan desa.

Baca juga: Cegah Karhutla, Polisi Patroli ke Pelosok Ingatkan Warga tak Bakar Hutan

Bangunan lain yang baru finishing adalah bengkel nelayan atau dock boat.

“Ini fasilitas yang sangat penting, karena selama ini nelayan bila memperbaiki boat yang rusak harus membangun tenda darurat di pinggir pantai untuk melindungi diri dari sengatan sinar matahari pada siang,” katanya.

Lebih parah lagi kalau sebeluimnya, kadang nelayan memperbaiki boatnya yang rusak di tempat sembarangan, tidak layak. Karena sebelumnya tidak ada tempat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved