Fakta-fakta Kericuhan Pengantar Jenazah Lukas Enembe di Papua Kerugian Rp 2 M, Diduga Ada Penyusup

Simak fakta-fakta dan dampak kericuhan iring-iringan massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Editor: Amirullah
(ISTIMEWA)
Massa iring-iringan jenazah Eks Gubernur Papua Lukas Enembe terlibat kericuhan, Kamis (28/12/2023), korban luka-luka pun berjatuhan termasuk PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dan Kapolda Papua. 

SERAMBINEWS.COM -Insiden nahas ini terjadi di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis, (28/12/2023).

Massa bahkan melakukan perusakan terhadap fasilitas umum. Mereka melempar batu hingga membakar ruko.

Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (8/10/2023) setelah terjatuh dari kamar mandi. Pengacaranya Petrus Bala Pattyona menyebutkan, akibat peristiwa tersebut Lukas Enembe mengalami pendarahan di rongga kepala.
Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (8/10/2023) setelah terjatuh dari kamar mandi. Pengacaranya Petrus Bala Pattyona menyebutkan, akibat peristiwa tersebut Lukas Enembe mengalami pendarahan di rongga kepala. (Dokumentasi Petrus Bala Pattyona)

Kericuhan terjadi saat iring-iringan massa membawa jenazah Lukas dari Bandara Sentai menuju Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKIN) Sentani.

Sejumlah massa dilaporkan melempar ruko dan bangunan dengan batu.

Mereka kemudian membakar sejumlah ruko di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut penyebab hingga sejumlah dampak dari kericuhan iring-iringan jenazah Lukas Enembe:

Polisi Duga Ada Penyusup

Polisi menduga ada penyusup yang masuk dan memprovokasi massa iring-iringan jenazah Lukas.

Kabis Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo, mengatakan awalnya arak-arakan jenazah hanya diikuti masyarakat sekitar dan keluarga yang menggunakan kendaraan roda empat.

Namun, ada massa yang datang dan bersikeras ingin mengantar jenazah Lukas dengan berjalan kaki.

"Ini kan memang massa yang jumlahnya sangat besar, bergabung bersama dengan rombongan keluarga."

"Kita tetap mengantisipasi adanya penyusup yang akan memprovokasi sebagian dari kelompok tersebut ini memang yang sangat terbuka," ujar Benny.

Pihaknya pun terus memastikan keamanan secara khusus serta Kota Jayapura secara keseluruhan dalam proses pemakaman Lukas.

Aparat keamanan baik TNI dan polisi menjaga ketat lokasi pemakaman, juga dibantu oleh elemen masyakarat setempat.

Pembakaran Ruko

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved