Viral Pengemis 'A Kasihan A' di Bogor, Sehari Dapat Segini, Uangnya untuk Hidupi Keluarga

Sosok pengemis tersebut diketahui bernama Ibu Baliah yang biasa ada di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

Editor: Amirullah
TRIBUN NETWORK
KISAH Sedih Pengemis 'A Kasian A' Viral, Punya Gangguan Mental dan Hidup di Rumah Penuh Perabot Tua (TRIBUN NETWORK) 

SERAMBINEWS.COM - Segini uang yang didapat pengemis viral 'a kasihan a'.

Wanita ini mengemis ternyata untuk menghidupi keluarganya.

Baliah terpaksa mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder, Kabupaten Bandung.

Ia menjadi viral lantaran kata-kata dan nada yang diucapkannya saat mengemis 'a kasihan a'.

Sehari wanita ini mendapatkan uang Rp 100 ribu, namun ia harus membayar Rp 70 ribu untuk naik ojek ke lokasi mengemis.

Sosok seorang ibu yang merupakan pengemis 'A kasian A' di Bogor viral di media sosial.

Sosok pengemis tersebut diketahui bernama Ibu Baliah yang biasa ada di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia dikenal sebagai keluarga tidak mampu yang membuatnya terpaksa harus mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

KISAH Sedih Pengemis 'A Kasian A' Viral, Punya Gangguan Mental dan Hidup di Rumah Penuh Perabot Tua (TRIBUN NETWORK)
KISAH Sedih Pengemis 'A Kasian A' Viral, Punya Gangguan Mental dan Hidup di Rumah Penuh Perabot Tua (TRIBUN NETWORK) ()

Tak biasa, ibu Baliah pengemis menjadi sorotan karena memiliki cara meminta minta yang cukup unik.

Sang pengemis tampak meminta belas kasihan dari orang lewat kalimat 'a kasihan a dan teh kasian teh' dilengkapi dengan intonasi nada sangat menarik dan membuat terngiang-ngiang.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut juga ternyata lantaran Baliah sedikit memiliki masalah komunikasi.

Ia sedikit memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan hal itu pula diakui oleh orang-orang disekitar tempat tinggalnya.

Meski demikian, Baliah tetap bisa diajak berbincang dengan siapapun, namun jawaban yang dilontarkan acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami oleh lawan bicaranya.

Ia memiliki seorang suami bernama Ropik, akan tetapi, sang suami juga memiliki kekurangan yakni tuna rungu dan hanya bekerja serabutan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved