Jurnalisme Warga

Asal Mula si Mata Biru di Lamno, Aceh Jaya

Di kabupaten ini terdapat satu kawasan bernama Lamno, daerah yang sebagian penduduknya bermata biru dan berambut cokelat, mirip bangsa Eropa.

Editor: mufti
IST
PIPI MURFIZA, alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, melaporkan dari Lamno, Aceh Jaya  

PIPI MURFIZA, alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, melaporkan dari Lamno, Aceh Jaya 

'Rakan-rakan meutuwah; di mana pun kalian berada. Kali ini saya ingin menceritakan asal muasal gen mata biru di Lamno, Aceh Jaya.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Aceh Jaya? Kata Aceh Jaya berasal dari (Aceh: Jawoe: اچيه جاي), salah satu kabupaten di Provinsi Aceh. Kabupaten ini dibentuk tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari kabupaten induknya, Aceh Barat.

Aceh Jaya mempunyai luas wilayah 381,400 ha, terletak pada 04°22 sampai 05°16 garis Lintang Utara dan 95°10 sampai 96°03 Bujur Timur.

Aceh Jaya merupakan daerah yang mempunyai keberagaman eksotis dan memiliki pantai yang begitu luas dan indah. Gunungnya tinggi, ikannya beraneka ragam dan berlimpah, objek-objek wisatanya pun menawan.

Di kabupaten ini terdapat satu kawasan bernama Lamno, daerah yang sebagian penduduknya bermata biru dan berambut cokelat, mirip bangsa Eropa.

Sejarah masa lalu Lamno sering dikaitkan dengan jalur perdagangan, khususnya komoditas lada dan nilam, sehingga sering dikunjungi kapal-kapal dari Eropa, khususnya Portugis. Karena itulah terjadi proses asimilasi dan banyak orang Eropa yang kemudian tinggal di sana bahkan menikah dengan perempuan setempat.

Itu sebab, hingga saat ini sebagian keturunan mereka masih bisa dijumpai di antara penduduk Lamno. Misalnya, bisa dilihat dari gadis muslimah di sana yang mempunya mata biru dan berambut pirang.

Suku Lamno merupakan masyarakat dari Desa Lamno yang sebagian besar bermata biru, berkulit putih, berhidung mancung, dan postur tubuhnya tinggi seperti orang Eropa. Hal tersebut dikarenakan keturunan Lamno yang berasal dari cucu bangsa Portugis. Mereka hasil kawin campur dengan penduduk setempat pada zaman dahulu, sekitar abad ke-16.

Gen mata biru di Lamno dari dulu sampai sekarang masih terkenal, walaupun pada saat ini mulai sangat terbatas jumlahnya.

Matanya yang biru membuat saya takjub dan rasanya ingin menulis asal-muasal generasi si mata biru ini. Banyak warga Indonesia dan terutama masyarakat Aceh yang mengatakan mereka seperti bule aslinya.

Dikutip dari ‘Good news from Indonesia’, ada dua versi yang menceritakan asal-usul bule dari Lamno ini. Versi pertama menyebutkan bahwa keturunan bermata biru ini berasal dari penjajahan Portugis di Aceh pada awal abad ke-16 Masehi.

Saat itu bangsa Portugis mencari rempah-rempah di Indonesia sehingga masuk hingga ke perairan Aceh. Beberapa pria dari pelaut Portugis malah memilih menetap dan menikahi gadis Aceh dan akhirnya menghasilkan keturunan bermata biru dengan rambut kecokelatan (pirang).

Ada juga yang menjelaskan bahwa keturunan bule Lamno ini bermula ketika kapal perang Portugis terdampar di Lamno, Aceh. Saat itu. Raja Daya menangkapi siapa saja yang masih hidup dari kapal tersebut. Lambat laut terjadi asimilasi dan pernikahan dengan perempuan setempat. Akhirnya, lahirlah keturunan yang bermata biru, berhidung mancung, dan berambut pirang.

Wilayah Lamno terletak di pesisir pantai barat Aceh dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Lokasi itulah yang menjadikan pedesaan seperti Lamno sering dikunjungi kapal-kapal Eropa. Sehingga, berdampak pada terjadinya asimilasi dan banyak orang Eropa yang tinggal menetap bahkan menikah dengan perempuan setempat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved