Jurnalisme Warga

Asal Mula si Mata Biru di Lamno, Aceh Jaya

Di kabupaten ini terdapat satu kawasan bernama Lamno, daerah yang sebagian penduduknya bermata biru dan berambut cokelat, mirip bangsa Eropa.

Editor: mufti
IST
PIPI MURFIZA, alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, melaporkan dari Lamno, Aceh Jaya  

Namun, bencana tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 nyaris membuat punah warga keturunan Portugis di Lamno.

Berbicara tentang mata biru otomatis kita bicara tentang indahnya Aceh Jaya. Namun sesungguhnya, bukan generasi bermata biru itu saja pesona Aceh Jaya. Banyak objek wisata dan tempat yang sangat eksotis di kabupaten ini. Mulai dari pegunungan dan juga pantainya yang begitu indah, juga makanan khas dari Aceh Jaya.

Mulai masuk dari kaki Gunung Geurutee dari arah Banda Aceh dan Aceh Besar, langsung terlihat keindahan Geurutee, gunung yang sangat terkenal dengan keindahannya. Laut biru terhampar di bawah gunung ini dengan pantainya yang berpasir putih.

Di gunung ini banyak pula terdapat hewan yang begitu puas kita lihat saat perjalanan, yakni tidak lain tidak bukan adalah sekawanan monyet yang berkeliaran. Namun, satwa primata ini tidak mengganggu warga yang berlalu lalang di perjalanan.

Selain itu, saat melewati Geurutee tidak enak rasanya kalau tidak kita cicipi makanan khas Geurutee, yaitu gulai pliek u campur cu (siput sedot), di samping mi instan yang diracik dengan bumbu khas Aceh sehingga rasanya begitu nikmat. Juga tersedia goreng atau gulai gurita. Apalagi saat menyantapnya sambil memandang ‘view’ di bawah Gunung Geurutee, yaitu lautan yang luas membiru dan di tengahnya terdapat beberapa pulau kecil yang kehijauannya memanjakan mata.

Ciptaan Allah yang begitu indah di kawasan Aceh Jaya ini membuat saya tertarik ingin mengangkat judul tentang ini. Namun, pada dasarnya saya masih penulis pemula dan sangat ingin mengembangkan bakat saya yang satu ini.

Alhamdulillah, pada akhirnya saya bisa menulis sekilas kisah tentang Aceh Jaya meski pengalaman dan referensi saya masih sangat minim. Namun, saya tidak pernah bosan-bosannya untuk belajar menjadi penulis hebat. Dengan itulah saya bisa bercerita sambil menulis tentang Aceh Jaya, khususnya gen si mata biru di Lamno.  

Jika saat saya menulis tentang gen mata biru ini ada yang salah atau keliru, mohon dimaklumi ya rakan-rakan. Maklumlah, saya masih tergolong penulis pemula. Hehe.

Namun, saya akan menjadikan kekurangan saya sebagai pelecut semangat agar bisa menjadi penulis yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Kali ini hanya ini yang dapat saya ceritakan  tentang keanekaragaman Kabupaten Aceh Jaya, khususnya tentang gen mata biru dan pesona alam bahari serta panorama gunungnya yang menakjubkan.

Sungguh tak rugi jika Anda berkunjung ke kabupaten ini. Bagi yang masih lajang, siapa tahu Anda beruntung bisa taaruf dan kemudian berjodoh dengan gadis atau pemuda bermata biru di kabupaten ini.

Akhirnya, saya Pipi Murfiza dari Aceh Jaya, undur diri. Wasalam.  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved