Pakar Ungkap Penyebab Prabowo Keluarkan Kata Kasar usai Debat : Dia Percaya Elektabilitasnya

Saifuddin Bantasyam, turut menyoroti cara Prabowo yang sempat mengeluarkan kata-kata kasar.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM
Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK), Saifuddin Bantasyam, SH, MA bersama Bukhari M, Ali (News Manager Serambi Indonesia) dalam program Serambi Spotlight. 

Pakar Ungkap Penyebab Prabowo Keluarkan Kata Kasar usai Debat : Dia Percaya Elektabilitasnya

SERAMBINEWS.COM - Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK), Saifuddin Bantasyam, SH, MA yang juga sebagai pelatih Public Speaking turut menyoroti cara Prabowo yang sempat mengeluarkan kata-kata kasar usai debat debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu, (7/1/2024).

Ini bermula saat capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat menyinggung soal kepemilikan tanah seluas 340 ribu hektare oleh Prabowo Subianto.

Kondisi tersebut dipandang kurang wajar, sebab di sisi lain, para prajurit TNI Polri banyak yang tidak punya rumah sementara mereka lah yang menjaga dan memastikan keamanan negara.

Merespon pernyataan Anies tersebut, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) nampak tersulut emosi, bahkan ia sempat menyebut kata 'goblok'.

 "Saudara-saudara ada pula yang nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini. Dia pintar atau goblok sih, dia ngerti nggak ada HGU, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai. Itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa," ucap Prabowo saat orasi di GOR Remaja Pekanbaru, Riau, Selasa (9/1/2024) dikutip dari beberapa video yang beredar di TikTok.

Berikutnya Prabowo menegaskan, daripada tanah-tanah tersebut dikuasai asing maka lebih baik ia sendiri yang mengelola.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengancam Tembak, Anies: Kalau Masih Muda, Dibina

Namun, apabila dibutuhkan kapanpun Prabowo siap menyerahkannya pada negara.

Melihat hal tersebut, Saifuddin Bantasyam yang juga seorang panelis Pilkada Aceh sejak 2006 ini mengatakan, Prabowo mengeluarkan kata-kata tersebut karena dia sangat percaya diri dengan elektabilitas yang dimilikinya meskipun belum sampai 50 persen. 

Dengan kepercayaan itu, kemudian Prabowo digadang-gadang tidak akan mempengaruhi para pemilihnya meskipun dia mengeluarkan kata kasar.

"Dia percaya (Prabowo) elektabilitasnya walaupun belum 50 persen, sekitar 43-44 persen tergantung lembaga survei, dia percaya sekali, dengan kepercayaana itu dia berfikir bahwa saya dipanggung ini ngomong apa aja gak akan berpengaruh," ujarnya dalam Podcast Serambi Spotlight yang tayang melalui YouTube Serambinews.com, Senin (15/1/2023) dipandu host Bukhari M Ali, News Manager Serambi Indonesia.

Selain itu, Saifuddin juga menilai dimana saat ini Prabowo masih menjabat sebagai Menteri dan memiliki kekuasaan penuh sehingga pihak Anies dan Ganjar memiliki celah untuk menyerang dari pertanyaan-pertanyaan saat debat. 

"Dia (Prabowo) juga dalam posisi harus bertahan, dia terpakasa menempatkan diri dalam posisi bertahan karena dia bagian dari pemerintah ini, bagian dari kekuasaan sekarang, itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Anis dan Ganjar untuk meningkatkan elektabilitas mereka," sambungnya. 

Baca juga: Anies Baswedan Salah Data, Prabowo Ngaku Luas Lahannya Hampir 500 Ribu Hektar, Bukan 340 Ribu Hektar

Melihat kesempatan tersebut, Saifuddin juga menilai jika Anies dan Ganjar kemudian menyiapkan strategi untuk menyerang Prabowo dengan menyiapkan basis data demi meningkatkan elektabilitas mereka

"Strategi mereka (Anies dan Ganjar) adalah menyerang kemuduian menyediakan data sebagai basis argumen, basis data itu digunakan untuk mengkongklusikan pemikiran mereka atau
menyusun pertanyaan kepada Prabowo, jadi keduanya itu bertindak karena elektabilitas, baik Prabowo, Anis dan Ganjar mereka juga memikiran elektabilitas," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved