Pilpres 2024

Soroti Caleg di Aceh Tak Pasang Foto Capres Partainya, Prof Humam: Kok Malu, Berarti ada yang Salah

Sosiolog dan Guru Besar USK, menyoroti sejumlah caleg di Aceh yang tidak memasang foto capres usungan partainya di baliho serta alat peraga kampanye.

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
YouTube Serambinews
Sosiolog dan Guru Besar USK, Prof Ahmad Humam Hamid (kiri), menyoroti sejumlah caleg di Aceh yang tidak memasang foto capres usungan partainya di baliho serta alat peraga kampanye. Disampaikan dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Selasa (16/1/2024). 

Sementara fenomena sebaliknya terjadi pada caleg-caleg partai pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), mulai dari tingkat DPRK sampai DPR RI.

"Untung tidak ada keuchik," seloroh Prof Humam tertawa.

“Kemudian NasDem, PKB, Partai Ummat, terakhir PAS partai lokal itu dengan gagah berani dan bangga, kami bagian dari Anies atau AMIN," tambahnya.

Menurut Guru Besar USK itu, ada persoalan dasar yakni soal pasar dan komoditi yang laku. Hal ini menurutnya fakta di lapangan yang kemudian diterjemahkan dalam angka elektoral.

"Ini artinya persoalan pasar, ada pasar yang laku, ada komoditi yang laku,” kata Prof Humam.

“Ini peringatan awal, mudah-mudahan setelah kita ngomong ini ada yang berani pasang," tambahnya.

Derasnya Gerakan Relawan

Sosiolog dan Guru Besar USK, Prof Humam juga menyoroti Partai Gerindra yang bekerja total mati-matian untuk memenangkan Prabowo. Hal itu menurutnya patut dihormati.

Meski demikian partai pendukung lainnya, baik itu di tingkat daerah maupun nasional, dianggap tidak bekerja untuk capres yang diusungnya.

"Partai-partai pendukung lain di tingkat nasional pun tidak bekerja itu, semua orang tahu. Di Aceh apalagi," kata Prof Humam.

"Yang bekerja untuk capres pak Prabowo itu hanya Gerindra dan juga di sebagian besar nasional," sambungnya.

Sementara hal berbeda bagi pendukung Ganjar, PDIP beserta koalisi. Mereka dianggap bekerja keras dan bangga memasukkan nama Ganjar Pranowo dalam setiap aktivitasnya politiknya.

"Yang bekerja untuk PDIP, untuk pak Ganjar, tandem (bersama-sama). soal kalah menang itu nanti, itu jantan namanya," ungkap Prof Humam.

Gejala yang tidak biasa justru terjadi pada pendukung AMIN.

Menurutnya, ada gerakan spontan, swadaya dan gemuruh bergelombong dalam sebuah gerakan perubahan, baik di tingkat Aceh maupun nasional.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved