Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Ibu Korban Histeris, Bopong Jenazah Anaknya Keluar RS

Namun polisi tidak mengizinkan jenazah korban dibawa pulang sebelum dilakukan autopsi untuk keperluan penyidikan.

Editor: Faisal Zamzami
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi penembakan 

"Awas, adik aku sakit," teriak kakak korban sambil histeris.

Baca juga: Eksekutor Pembunuhan Arif Sriyono yang Diotaki Istrinya Ditangkap, Kedua Kaki Rizal Ditembak Polisi

Saat awak media mencoba merekam kejadian tersebut, dua orang personel kepolisian mengenakan baju preman dengan sigapnya langsung melarang mengambil rekaman.

Dua personel itu mencoba merampas handphone awak media, dan memintanya agar video kejadian itu dihapus.

Menurut Adel, kakak korban, ibunya nekat membopong jasad adiknya itu untuk dibawa pulang.

Katanya, pihak kepolisan awalnya memang meminta agar jasad adiknya itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Namun pada saat itu polisi mengatakan bahwa yang diautopsi hanya bagian yang tertembak saja yaitu pada bagian kepala.

Setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara ternyata jasad korban hendak dibelah dan keluarga menolak.

"Mereka menahan, kita sudah ikutin aturan mereka kita tidak mau divisum, awalnya kita mau divisum bagian kepala saja," kata Adel kepada Tribun-medan, Kamis (18/1/2024).

"Tapi setelah sampai di sini kami tanya, semua dibedah. Kami nggak izinkan sebab tadi perjanjian di Rumah Sakit Pirngadi cuma kepala saja, itu kami bersedia," lanjutnya.

Karena tidak rela jasad adiknya dibedah, pihak keluarga pun sempat mengiklaskan dan berencana untuk tidak memperkarakan kasus penembakan itu lagi.

"Buatlah surat pernyataan, bahwasanya kami tidak setuju untuk diautopsi. Tau-tau orang ini masih menahan, dari jam setengah lima sampai sekarang (dinihari)," ujarnya.

"Kami mau bawa mayatnya, sebab kami sudah ikuti prosedur mereka seperti bikin video, tanda tangan kami mau, cuma orang ini nggak ngasih, alasannya sabar, sabar," sambungnya.

Adel menyampaikan, setelah berunding panjang dengan pihak kepolisian, akhirnya pihak keluarga mengizinkan jasad korban diautopsi.

Setelah ini, pihak keluarga juga berencana akan melaporkan dan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.

"Sekarang setelah diautopsi kasusnya kita naikkan lagi, kita harus usut sampai dapat pembunuh adik saya. Kami mau tertangkap pembunuhan nya," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved