Berita Pidie Jaya
Padi Warga Jangka Buya Pidie Jaya Diserang Hama
Tanaman Padi di warga Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya (Pijay) dalam sepekan terakhir mulai diserang hama ulat serta wereng
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEES.COM, MEUREUDU - Tanaman Padi di warga Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya (Pijay) dalam sepekan terakhir mulai diserang hama ulat serta wereng sehingga mengancam kegagalan bagi pertumbuhan tanaman pangan tersebut.
Seperti diakui M Ridwan (45) salah satu petani di Kecamatan Jangka Buya, Pijay kepada Serambinews.com, Minggu (21/1/2024) mengatakan, selama sepekan petani diselimuti rasa cemas akibat tanaman padi pada hamparan areal produktif diserang hama ulat atau wereng.
"Kami sangat khawatir akan gagal panen jika kondisi serangan hama ini tidak segera ditindaklanjuti," sebutnya.
Adapun tanaman padi yang diperkirakan telah berusia tiga pekan lebih itu, kini butuh perhatian pemerintah atau instansi terkait, yaitu Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) agar dapat menyelamatkan tanaman padi dari serangan hama tersebut.
Malahan, para petani berupaya secara kontinyu melakukan penyemprotan meski dengan pestisida terbatas.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram 21 Januari 2024
"Kami menjadi was-was dan mendesak Distanpang untuk segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Menanggapi desakan itu, Kepala Distanpang Pijay, drh Muzakkir Muhammad MM kepada Serambinews.com, Minggu (21/1/2024) mengatakan, sesuai dengan masuk laporan dari penyuluh yang dilakukan beberapa kali ke lokasi tersebut.
Maka dipastikan penyebabnya serangan padi warga di Kecamatan Jangka Buya itu bukanlah serangan ulat atau wereng
"Kami pastikan hama yang menyerang tanaman padi pada hamparan 0,25 Ha itu disebabkan oleh serangan jamur," ujarnya.
Baca juga: VIDEO - Akhirnya, Indonesia Seret Israel ke Sidang ICJ, Menlu Retno Marsudi Lakukan ini
Selain itu juga pihaknya telah menyampaikan kepada penyuluh untuk melakukan langkah antisipatif dengan penyemprotan lebih kontiyu oleh para petani.
Selain itu juga, perlu diberikan edukasi terhadap para petani untuk memilih benih bibit padi unggul yang bersertifikat agar tahan terhadap serangan hama apapun.
Ada kemungkinan terkadang petani terjebak dalam memilih bibit Galur yang belum jelas lisensi atau sertifikatnya.
"Sejatinya penggunaan bibit padi adalah bibit padi yang telah diuji oleh pihak balai benih sehingga lebih tahan terhadap serangan hama serta hasilnya lebih banyak," ujarnya. (*)
Baca juga: Ini Bacaan Zikir Bulan Rajab 70 Kali: Arab, Latin dan Artinya
BPR Syariah Harum Hikmahnugraha Raih Penghargaan Inovasi Produk di BPR Syariah Award 2025 |
![]() |
---|
Kunker Dapil DPR Aceh Kunjungi Pidie Jaya, Sejumlah Akses Publik Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Ini Isi Kuliah Umum Mantan Kepala BNPT di Dayah Jeumala Amal |
![]() |
---|
Warga Meureudu Pijay Ditangkap Polisi Gegara Curi Mesin Pompa Kincir Air |
![]() |
---|
Kapendam IM Kenang Makan di Tepi Krueng Lueng Putu Saat Menimba Ilmu di Dayah Jeumala Amal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.