Jurnalisme Warga
Maulid Nabi dan Adat ‘Peumulia Jamee’ di Aceh
Di provinsi sereligius ini tidak heran jika peringatan maulid Nabi Muhammad saw diperingati secara meriah dan penuh khidmat oleh masyarakatnya.
AFIQA, Mahasiswi Prodi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya dan peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 3 Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam dengan aneka ragam budaya di dalamnya.
Pada 15 September 2023, saya diberikan kesempatan mengunjungi Aceh karena lolos sebagai salah satu peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan salah satu program yang ditawarkan oleh Kemdikbudristek kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk bisa saling berinteraksi serta menambah relasi.
Sebagai salah satu peserta PMM di sebuah universitas di Banda Aceh, yakni Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), saya diberikan kesempatan untuk mengeksplor ragam kebudayaan di Aceh melalui kelas Modul Nusantara.
Pada program PMM Angkatan 3 di UBBG terdapat 43 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua kelompok Modul Nusantara, yaitu kelompok Saman dan kelompok Rencong.
Dalam salah satu kegiatan Modul Nusantara kelas Saman, kami diberi kesempatan mengeksplor sebuah desa di Aceh Besar, yaitu Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam. Pada 28 September 2023 saya dan teman-teman dari kelas Saman mengunjungi Blang Krueng yang sedang memperingati maulid Nabi Muhammad saw.
Aceh dijuluki Serambi Makkah, bukan tanpa alasan, terutama karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Dulu pun, sebelum ada pesawat terbang, orang Nusantara naik haji pakai kapal, mampir dulu di Sabang. Baik untuk manasik haji, maupun untuk mengambil persediaan air di perjalanan menuju Jeddah.
Di provinsi sereligius ini tidak heran jika peringatan maulid Nabi Muhammad saw diperingati secara meriah dan penuh khidmat oleh masyarakatnya.
Selain itu, Aceh juga memiliki tradisi 'peumulia jamee' (memuliakan tamu) yang sudah menjadi adat. Penduduknya akan menyambut tamu mereka dengan perlakuan dan etika yang dianjurkan Islam.
Untuk pertama kalinya saya dibuat takjub oleh masyarakat Aceh saat kami ikut memperingati maulid nabi. Sekitar pukul 09.00 WIB saya dan teman-teman kelas Saman berangkat dari asrama menggunakan kendaraan umum khas Aceh yang disebut labi-labi (angkot). Kami naik labi-labi menuju Blang Krueng untuk melihat langsung kegiatan potong kambing dan cara membuat kuah beulangong (gulai kari) dalam acara maulid.
Sekitar pukul 10.00 WIB kami tiba di Blang Krueng. Kami langsung diantarkan menuju balai desa, tempat acara maulid nabi dirayakan.
Sesampai di balai desa kami melihat warga desa sedang mempersiapkan kegiatan maulid nabi. Banyak warga desa dengan ragam kegiatan yang berbeda. Ada yang menyembelih dan menguliti kambing, menyiapkan bara api, membersihkan masjid, menata kursi, menghias panggung, ada pula yang menyiapkan bumbu, dan sebagainya.
Karena kami datang pagi, para mahasiswa kelas Saman membantu warga memotong kambing. Selama di Aceh saya temukan banyak hal yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Salah satunya adalah masyarakat Aceh sangat memuliakan perempuan.
Saat kami tiba, warga sekitar sangat ramah menyambut kedatangan kami. Namun, ada perbedaan sikap antara perlakuan terhadap kami sebagai perempuan dan laki-laki. Setelah mengobrol dengan Pak Keuchik, para mahasiswa dari kelas Saman langsung dituntun ke halaman masjid untuk membantu memotong kambing. Sedangkan kami, para mahasiswi, disuruh berdiam diri dan istirahat di musala.
Jika diperhatikan memang hampir semua warga yang terlibat dalam persiapan acara maulid nabi di Desa Blang Krueng adalah lelaki. Demikian pula di seluruh Aceh.
Hari Pendidikan Aceh Ke 66, Saatnya Pejabat dan Guru Merefleksi Diri |
![]() |
---|
Tapak Tilas Perjuangan Teuku Umar di Puncak Mugo, Wisata Sejarah yang Menggetarkan Jiwa |
![]() |
---|
Serunya Lomba Kompetisi Berbasis Revolusi Industri 4.0 hingga Future Skill |
![]() |
---|
Pesona Krueng Teunom, Amazonnya Aceh |
![]() |
---|
KMP Papuyu, Transportasi Harapan Menghubungkan Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.