Salam

Geng Motor, jangan Dikasih Angin

Ia mengatakan, fenomena geng motor yang terjadi akhir-akhir ini, kerap menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena hal itu pula, ke depan ia akan meng

|
Editor: mufti
Serambinews.com / Indra Wijaya
Satreskrim Polresta Banda Aceh menetapkan enam orang pelaku kasus dugaan penganiayaan oleh Geng motor yang membuat dua korban mengalami luka bacok akibat senjata tajam. 

MUNCULNYA ajakan dari Kapolres Aceh Besar AKPB Dhani Catra Nugraha agar memberitahukan pihaknya jika menemukan ada-nya aktivitas geng motor, patut kita apresiasi. Pasalnya, aktivitas geng motor tersebut sangat menggangu kenyamanan masyarakat yang sedang beristirahat di malam hari.

Kecuali itu, aksi kebut-kebutan yang dilakukan geng motor sama sekali tidak mendidik dan juga tidak bermanfaat, termasuk bagi pelaku sendiri. Yang terjadi malah sebaliknya, si pelaku bisa terancam nyawanya, terutama karena ugal-ugalan dalam meman-faatkan jalan raya.

Bahkan, terkadang aktivitas mereka berlangsung di area gelap, termasuk mereka sendiri yang tidak menyalakan lampu kendara-annya. Kalau sudah begini, maka pengguna jalan lainnya sungguh sangat terganggu, baik secara fisik maupun teror psikis.

Ini belum lagi ada yang melakukan taruhan saat melakukan ba-lapan tersebut. Sehingga kondisi itu sangat membahayakan men-tal anak-anak muda, dimana mereka sudah terbiasa hidup dalam aktivitas perjudian.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Aceh Besar AKBP Dhani Cat-ra Nugraha mengimbau masyarakat segera melaporkan ke pihak-nya, jika menemukan sekumpulan anak remaja yang nongkrong di jalanan saat malam hari. Ini dimaksudkan menindaklanjuti marak-nya kegiatan geng motor yang berkeliaran di Aceh.

Terbaru, Polresta Banda Aceh mengamankan 14 orang anggota geng motor yang melakukan penyerangan terhadap dua orang kor-ban di Beng Kupi, Banda Aceh.

Dalam pengamanan itu, Satreskrim Polresta Banda Aceh meng-amankan barang bukti berupa senjata tajam.
"Memang di wilayah hukum Polres Aceh Besar belum ditemu-kan adanya tindakan serupa. Namun untuk mengantisipasi, kita harap warga melapor, jika menemukan anak muda kumpul-kum-pul di jalan, untuk dilakukan pembubaran," kata Dhani, Selasa (23/1/2024).

Ia mengatakan, fenomena geng motor yang terjadi akhir-akhir ini, kerap menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena hal itu pula, ke depan ia akan menginstruksikan para personel agar lebih gencar melakukan patroli rutin, khususnya saat malam hari.

Dia meminta, jika masyarakat menemukan ada sekumpulan anak muda ugal-ugalan di jalanan atau dicurigai hendak melaku-kan tawuran segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Di sana kita akan langsung membubarkan. Nanti akan kita ter-tibkan. Jangan segan-segan melapor. Hal ini untuk mengantisipasi adanya geng motor.

Sebab, tipikal anak remaja saat ini kerap mengikuti arus per-kembangan,” jelasnya. 
Misalnya, mereka kerap menyerap hal-hal yang berdampak ne-gatif pada dirinya sendiri. “Makanya untuk mengantisipasi ini, kita harap masyarakat juga lapor jika ada anak-anak muda kumpul di pinggir jalan," pungkasnya.

Untu itu, sekali lagi, kita mendukung sepenuhnya apa yang dila-kukan jajaran Polres Aceh Besar dalam mengawasi geng motor ter-sebut. Kita juga berharap pengawasan ini hendaknya bisa memini-malisir gerak langkah geng motor di Aceh Besar, dan Aceh secara keseluruhan. Semoga!

POJOK

Capres Anies Baswedan minta Jokowi beri sanksi ke Erick Thohir
Ikhlaskan Mas Anies, urut dada saja…

Seekor buaya muncul di tepi sungai Teunom, Aceh Jaya
Yang mucul di darat lebih banyak lagi, kan?

3.000 siswa SMK di Banda Aceh diberi tablet tambahan darah
Tanpa tablet pun darah warga sudah ketinggian, tahu?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved