Perang Gaza

Bayi di Gaza Ini Meninggal Karena Kelaparan, Sang Ibu tak Lagi Punya Air Susu untuk Menyusui

Penggunaan kelaparan sebagai senjata perang oleh Israel telah menghasilkan situasi yang mengkhawatirkan dimana sebagian besar orang di seluruh dunia y

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/twitter
Seorang bayi laki-laki bernama Jamal Mahmoud Jamal al-Kafarna, yang lahir pada Agustus 2023 di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, baru-baru ini meninggal karena kelaparan pada 18 Januari bersama ibunya. 

IOF menargetkan warga Gaza yang sedang mengantri menunggu bantuan, melakukan pembantaian baru.

Pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian baru hari ini setelah menargetkan daerah di mana ribuan warga Palestina sedang menunggu untuk menerima bantuan di bundaran Kuwait, di selatan kota Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hal ini mengakibatkan 20 orang menjadi martir dan melukai 150 orang dalam jumlah korban jiwa yang belum final. Kementerian memperkirakan jumlah korban akan meningkat.

Sebelum dimulainya perang di Gaza, rata-rata 500 truk memasuki Jalur Gaza. Namun saat ini, karena pengepungan selama berbulan-bulan di Jalur Gaza, jumlah tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti yang dikonfirmasi oleh PBB.

Koresponden Al Mayadeen di Gaza membenarkan bahwa pendudukan Israel hanya mengizinkan masuknya tidak lebih dari seratus truk bantuan per hari .

Menurut PBB, jumlah ini bahkan tidak mencukupi sebagian kecil dari kebutuhan sehari-hari warga sipil, yang saat ini menghadapi kelaparan dan penyebaran penyakit menular.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved