Kajian Kitab Kuning

Hukum Sewa Lahan atau Kebun untuk Memiliki Buahnya

Ini jelas manfaatnya jelas dan terukur. Hal yang sama juga berlaku pada kasus menyewa kolam untuk memancing ikan.

Editor: Agus Ramadhan
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Dewan Pembina DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman MHum. 

Pendapat qadim ini meskipun dhaif dalam mazhab sebagaimana penjelasan Tuhfah al-Muhtaj di atas, ada ulama dari pengikut Imam Syafi’i yang memilihnya.

Diantara ulama yang memilih pendapat qadim ini adalah Imam al-Nawawi dalam kitab beliau, Tashih al-Tanbih.

Pendapat qadim ini juga merupakan pendapat Malik dan Ahmad sebagaimana penjelasan di bawah ini.

)وَجَوَّزَهَا الْقَدِيمُ فِي سَائِرِ الْأَشْجَارِ الْمُثْمِرَةِ) كَتِينٍ وَتُفَّاحٍ لِوُرُودِهِ فِي الْخَبَرِ مِنْ ثَمَرٍ أَوْ زَرْعٍ وَلِعُمُومِ الْحَاجَةِ، وَاخْتَارَهُ الْمُصَنِّفُ فِي تَصْحِيحِ التَّنْبِيهِ

Pendapat qadim membolehkan musaaqaah pada semua tumbuh-tumbuhan yang berbuah.seperti tin, apel karena datang pada hadits yaitu buah dan zuru’ dan juga karena umum hajat. Pendapat qadim ini telah dipilih oleh pengarang (Imam al-Nawawi) dalam tashih al-Tanbih (Nihayah al-Muhtaj: V/246)

Zainuddin al-Malibari mengatakan,

وجوزها القديم في سائر الاشجار، وبه قال مالك وأحمد، واختاره جمع من أصحابنا

Pendapat qadim membolehkan musaaqaah pada semua tumbuh-tumbuhan. Pendapat ini merupakan pendapat Malik dan Ahmad. Sekelompok pengikut Syafi’i telah memilih pendapat ini. (Hasyiah I’anah al-Thalibin ‘ala Fathul Muin : III/125)

Alhasil, menurut hemat kami, carteran kebun untuk memiliki buahnya yang sudah kita nyatakan tidak sah menurut ulama-ulama mazhab Syafi’i karena mengandung gharar dapat diganti akadnya dengan melakukan akad musaaqaah (dalam tradisi di Aceh biasanya disebut dengan mawah) dengan berpegang pada qaul qadim Imam Syafi’i dengan memperhatikan catatan/pertimbangan berikut ini.

1. Qaul qadim ini tidak terlalu dhaif. Buktinya qaul qadim ini juga merupakan pendapat Malik dan Ahmad. Qaul qadim ini telah dipilih dari aspek dalil, tidak dari aspek mazhab oleh sekelompok ulama Syafi’iyah (di dalamnya termasuk Imam al-Nawawi)

2. Qaul qadim ini merupaka solusi untuk ummat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Ini merupakan hajat yang sifatnya umum dalam melakukan aqad musaaqah pada jenis tumbuhan keras selain kurma dan anggur.

3. Karena ini merupakan pendapat dhaif dalam mazhab, maka tidak boleh menjadi fatwa. Akan tetapi boleh di amalkan untuk diri sendiri. Kepada orang alim yang bermazhab Syafi’i dibolehkan menyampaikan cara pengamalan ini dengan jalan irsyad (memberikan bimbingan bahwa pendapat tersebut dhaif dalam mazhab), tidak dengan jalan fatwa.

Syeikh Ahmad al-Khathib mengatakan,

قال في الفوائد وكذا يجوز الأخذ والعمل لنفسه بالأقوال والطرق والوجوه الضعيفة الا بمقابل الصحيح فان الغالب فيه انه فاسد و يجوزالافتاء به للغير بمعنى الارشاد وبه قال الشيخ ابن حجر في الفتاوي

Pengarang al-Fawaid mengatakan, demikian juga boleh mengambil dan beramal untuk diri sendiri qaul, thuruq-thuruq dan wajh dhaif kecuali lawan dari pendapat shahih, karena ghalibnya fasid dan boleh juga berfatwa dengannya untuk orang lain dengan makna irsyad (memberikan bimbingan). Penjelasan ini juga telah dikemukakan oleh Syeikh Ibnu Hajar dalam al-Fatawa. (Hasyiah al-Nufahaat ‘ala Syarah al-Warqaat: 170)

Muhammad bin Sulaiman al-Kurdiy mengatakan dalam al-Fawaid al-Madaniyah sebagai berikut:

واما اذا افتاه بالضعيف على طريق التعريف بحاله وانه يجوز للعامي تقليده بالنسبة للعمل به فغير الممتنع كما سنبينه لك ان شاء الله تعالى

Adapun apabila seseorang berfatwa dengan pendapat dha’if atas jalan memberitahukan keadaan dhaifnya, maka itu tidak terlarang sebagaimana akan kami jelaskan kepadamu Insya Allah Ta’ala dan boleh bagi orang awam taqlidnya dinisbahkan untuk beramal. (al-Fawaid al-Madaniyah: 58)

Wallhua’lam bisshawab

 

----------

*) Salah satu tugas mulia bagi Muslim adalah menjadi penerus risalah kenabian, yakni mensyiarkan Agama Islam dalam berbagai bentuk media.

Serambi Indonesia menyambut baik kerjasama Bidang Dakwah bil Qalam dan Lisan (video) dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh.

Dakwah melalui tulisan diasuh oleh Tgk Alizar Usman, S.Ag, M.Hum, alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Alumni Dayah Istiqamatuddin Darul Muarrif, Lam Ateuk.

Adapun dakwah melalui visual diisi oleh keluarga besar DPP ISAD Aceh.

Dakwah di media besar melalui Serambi Indonesia jangkauannya lebih luas. Dapat dibaca kapan saja dan di mana saja sehingga konten dakwah bisa didapat lebih fleksibel.

Seluruh Isi dan konten menjadi tanggung jawab para narasumber.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved