AS Makin Brutal, Yaman Kembali jadi Sasaran Pemboman, Ibu Kota Sanaa Membara

SERAMBINEWS.COM - Media yang berafiliasi dengan Houthi, Saba Agency, mengatakan bahwa serangan AS dan Inggris telah menghantam provinsi Sanaa, Hajjah, Dhamar dan al-Bayda.

Selain itu, kantor berita Reuters, mengutip dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, telah mengajukan laporan yang mengatakan bahwa sasaran yang diserang di Yaman “terkait dengan Iran”.

Reuters mengatakan serangan-serangan ini tampaknya merupakan bagian dari pembalasan AS terhadap kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran, yang oleh AS disalahkan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga personelnya di Yordania pekan lalu.

Kemarin, AS menyerang 85 sasaran di Irak dan Suriah, yang dikatakan milik Kataib Hizbullah, kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Yordania.

Baca juga: Bela Palestina, Houthi Yaman Serang 30 Kapal dan Satu Dibajak di Laut Merah, Ini Daftarnya

Setidaknya 16 orang di Irak tewas dalam serangan kemarin, kata pemerintah Irak sambil mengutuk “agresi baru terhadap” kedaulatannya dan memperingatkan konsekuensi yang mengerikan di wilayah tersebut.

TV Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan tujuh serangan AS menghantam daerah al-Jar di distrik Abs di provinsi Hajjah, dan dua serangan terjadi di distrik Ni Hushaish di Sanaa.

Outlet media tersebut mengatakan tiga serangan lainnya menargetkan daerah Jabal Al-Jada di distrik al-Lahiya dan al-Salif di Hodeidah.

Sebuah video media sosial yang diverifikasi oleh unit pengecekan fakta Al Jazeera menunjukkan ledakan besar di Sanaa Yaman.

AS dan Inggris mengaku bertanggung jawab atas serangan di Yaman

AS dan Inggris telah mengeluarkan pernyataan bersama, mengatakan bahwa militer mereka, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda dan Selandia Baru, menyerang 36 sasaran Houthi di 13 lokasi di seluruh Yaman.

Serangan itu “dimaksudkan untuk lebih mengganggu dan menurunkan kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran untuk melakukan serangan sembrono dan mengganggu stabilitas terhadap kapal-kapal AS dan internasional yang secara sah transit di Laut Merah,” kata pernyataan itu.

Menurut pernyataan itu, serangan udara menghantam fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, peluncur, dan kemampuan lain milik Houthi yang terkubur.

Tidak jelas apakah serangan-serangan ini, meskipun pernyataan tersebut menyebutkan afiliasi Houthi dengan Iran, merupakan bagian dari rencana AS untuk membalas serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga personel AS.(*)