Debat Capres
Anies: Berikan Bansos Sesuai Kebutuhan, Bukan untuk Kepentingan yang Memberi
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan mengatakan, pemberian bantuan sosial (Bansos) semestinya sesuai kebutuhan, bukan untuk kepentingan si pemberi.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi

SERAMBINEWS.COM - Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan mengatakan, pemberian bantuan sosial (Bansos) semestinya sesuai kebutuhan, bukan untuk kepentingan si pemberi.
Hal itu disampaikan Anies menjawab pertanyaan Capre Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo saat debat Pilpres yang tayang di YouTube Serambinews, Minggu (4/2/2024) malam.
Awalnya Ganjar bertanya soal bansos yang menjadi hak rakyat, malah mendapat banyak klaim sebagai bantuan orang per orang atau kelompok tertentu.
"Menurut pak Anies kira-kira, bagaimana tata kelola bansos agar satu tidak saling klaim, dua bisa tepat sasaran, tiga tidak menimbulkan kecemburuan sehingga inilah satu harapan yang betul-betul bisa diterima oleh rakyat," tanya Ganjar.
Kemudian Anies langsung menjawab kalau bansos adalah bantuan sosial untuk penerimanya bukan untuk si pemberi.
"Pertama kita harus menyadari bawah yang disebut bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi," ucapnya Anies disambut gemuruh tepuk tangan.
Baca juga: Desak Anies dan Tabrak Prof Mahfud Bikin Kampanye dan Standar Presiden Makin Tinggi
Baca juga: Debat Capres, Ganjar Kutip Pesan Jokowi: Jangan Pilih Capres Diktator, Otoriter dan Melanggar HAM
Karenanya, dia diberikan sesuai kebutuhan si penerima, misal bulan ini atau tiga bulan lagi tanpa harus dirapel.
"Tidak usah dirapel semuanya, dijadikan sebagai kebutuhan," kata Anies.
"Itulah yang disebut bansos tanpa pamrih," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang membuat Ganjar tertawa.
Kemudian yang kedua, pemberian bansos ini menurutnya harus tepat sasaran, diberikan melalui pendataan yang baik dan informasi data harus akurat.
"Dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, bukan dibagikan di pinggir jalan, tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi," ucap Anies.
Kemudian ketiga yang tidak kalah penting menurutnya, ketika berbicara soal bansos harus dipastikan mereka yang miskin, pra-sejahtera itu termasuk di dalamnya.
"Jangan sampai terlewatkan. Karena itu, kami menyusun sebagai bagian dari perubahan, Bansos Plus," ujar Anies.
Dalam program Bansos Plus ini, dia berjanji akan meningkatkan angka penerima agar mereka yang belum masuk dan masih miskin, bisa dimasukkan.
"Diberikan bekal pelatihan, pendampingan supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," kata Anies.
Baca juga: Kisah Nanda Putri, Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry S2 Sambil Kerja di Lima Tempat
Dia juga mengenang saat memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta dulu, tidak pernah membawa embel-embel nama dan jabatannya dalam pembagian bansos.
"Bansos ini atas nama negara, ketika saya bertugas di Jakarta, semua paket di kardusnya diberikan label 'Dibiayai APBD DKI Jakarta' bukan dari gubernur," ungkap Anies.
"Dari uang rakyat lewat APBD DKI Jakarta, jelas posisinya," tambah mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Transfer Langsung, Kurang Potensi Korupsi
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan juga mengkritisi penyaluran bansos yang diterapkan saat ini karena berpotensi dikorupsi.
"Dan yang dibutuhkan juga, kita harus mulai memikirkan opsi bahwa bantuan itu bisa berbentuk cash transfer, mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan barang," kata Anies.
Baca juga: Sejumlah Ulama dan Tokoh Aceh Masuk Tim Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin, Ini Susunan Lengkapnya
Menurutnya, pengadaan bansos memberikan peluang kepada pemilik usaha-usaha besar dalam mendapat keuntungan yang semestinya lebih berhak didapat oleh mereka masyarakat miskin.
"Karena kita tahu pengadaan bantuan sosial itu, pada satu sisi memang membantu, sisi lain ini memberikan usaha pada justru usaha-usaha raksasa," ucap Anies
"Menurut saya ini harus dikoreksi karena bila diberikan langsung dalam bentuk cash, ini salah satu yang perlu kita pertimbangkan, mereka bisa langsung gunakan sesuai kebutuhan," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.