Jurnalisme Warga

Ismail Rasyid Mengupas Manajemen Rantai Pasokan di USK

Ismail Rasyid menjelaskan bahwa dalam era globalisasi saat ini, perusahaan multinasional (MNC) memiliki tantangan dan peluang yang unik. Dengan pasar

Editor: mufti
IST
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, melaporkan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK Banda Aceh 

Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, melaporkan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK Banda Aceh

‘Owner’ sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Perusahaan Terbatas (PT) Trans-Continent, Ismail Rasyid SE, mengisi kuliah umum dengan tema bahasan “Supply Chain Management: Strategi Meraih Keunggulan Bersaing Multinasional Corporation di Era Global”, Senin, 5 Februari 2024 di Balai Sidang FEB USK.

Setelah lawatan bisnisnya ke Italia, Prancis, dan Inggris akhir Januari 2024 alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ekonomi Pembangunan USK ini memenuhi undangan Dekan FEB USK, Prof Dr Faisal MSi, MA untuk mengisi kuliah umum.

Kuliah umum yang selalu dilaksanakan setiap awal semester di FEB USK itu merupakan salah satu program reguler agar sivitas akademia mendapat penguatan pengetahuan, terutama dari para praktisi yang telah mempraktikkan ilmunya dalam kehidupan nyata.

Kesempatan kali ini diisi oleh putra Matangkuli, Aceh Utara, lulusan FE USK tahun 1992 dan baru saja wisuda S2 di Institut Transportasi dan Logistik (ITL).

Teori ekonomi kajian pembangunan yang diperoleh di Kampus USK Darussalam, ia terapkan dalam bentuk sebuah karya nyata setelah ditempa oleh alam, suka dan duka, pahit dan getir dalam membangun dunia usaha yang fokus pada industri kepelabuhanan.

Ilmu yang didapat di bangku kuliah dijadikan Ismail Rasyid modal dasar untuk berimprovisasi di lapangan. Ketekunan, perilaku jujur, dan keseriusan secara profesional untuk membangun usaha agar dipercaya oleh berbagai pihak, menjadi modal utama dalam bisnis yang dibangunnya.

Kerja keras dan keinginan untuk belajar kepada siapa pun dengan membangun jaringan dan silaturahmi seperti yang diajarkan Rasulullah membuat usaha yang ia rintis dari nol membuahkan hasil seperti yang terlihat sekarang.

Empat ratus karyawan tetap milik Trans-continent dapat dipantau dengan baik oleh Ismail Rasyid dalam menjalankan aktivitasnya dan terintegrasi dalam sistem yang dibangun menggunakan jaringan teknologi informasi.

Maka saat ini, aktivitas sang ‘owner’ lebih banyak membuka jaringan, terutama dengan menambah kantor cabang dan melebarkan sayap unit bisnis turunannya dengan tetap menjaga profesionalisme bisnis.

Salah satu contoh bisnis yang rutin dia lakukan adalah mengurus order pengangkutan satu unit alat berat seberat 129 ton dengan panjang 29 meter dan diameter 5 meter. Barang yang diproduksi di pabrik alat berat di Milan, Italia, ini akan dibawa ke Surabaya, Indonesia, melalui jalan darat, sungai, dan laut. Butuh dua hari perjalanan darat untuk membawa barang ini dari pabrik menuju ke pelabuhan sungai. Dengan menggunakan tongkang, benda ini kemudian ditransfer menuju pelabuhan utama di laut dan akan dimuat ke atas ‘mother vessel’, untuk selanjutnya dibawa menuju Surabaya.

Perusahaan Ismail Rasyid mempunyai kantor pusat di DKI Jakarta, Perth Australia, Angeles City, Provinsi Pampanga, Filipina, dan 19 cabang di 12 provinsi di Indonesia (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara). Bahkan saat ini sedang dipersiapkan pendirian kantor berikutnya di Provinsi Gorontalo, Yogyakarta, dan di berbagai lokasi yang perlu dibangun pelabuhan strategis.

Dari data dan fakta lapangan, masuknya bisnis lintas benua pada setiap kawasan pelabuhan khususnya terlihat bahwa intensitas pergerakan kegiatan perekonomian semakin meningkat secara bertahap. Pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dan berkembang, terutama karena infrastruktur pendukung utama bagi berkembangnya berbagai kegiatan perekonomian telah terpenuhi.

Adanya pengelolaan pelabuhan yang berkualitas menjadi penghubung utama berbagai kegiatan ekspor-impor yang dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian daerah.

Kehadiran PT Trans-Continent di Kreung Raya, Aceh Besar, ibarat hujan yang turun di kawasan yang sudah lama tandus, sehingga mampu menghidupkan kembali tanaman dan biota yang telah lama mati suri.

Dengan penerapan pengelolaan pelabuhan yang mumpuni, diharapkan akan banyak investor yang datang untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Semoga kawasan itu menjadi pusat industri baru yang gemerlap dan mampu menyejahterakan masyarakat.

Peluang yang unik

Ismail Rasyid menjelaskan bahwa dalam era globalisasi saat ini, perusahaan multinasional (MNC) memiliki tantangan dan peluang yang unik. Dengan pasar yang makin terhubung, perusahaan-perusahaan ini harus mengembangkan strategi yang memungkinkan mereka untuk meraih keunggulan bersaing agar tetap eksis di pasar global yang kompetitif.

Termasuk di dalamnya strategi apa saja yang dapat digunakan oleh perusahaan multinasional untuk meraih keunggulan bersaing di era global, serta faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam pengembangan strategi tersebut. Tak terkecuali strategi apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan multinasional untuk mencapai keunggulan bersaing.

Keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai yang lebih tinggi daripada pesaingnya, baik melalui produk, layanan, maupun efisiensi operasional.

Kemudian, bagaimana perusahaan multinasional dapat mentransfer keunggulan bersaingnya di satu pasar ke pasar global merupakan aspek kunci yang perlu dipahami. Seperti, faktor eksternal, yaitu perubahan dalam regulasi global, dinamika pasar global dan lokal, serta perkembangan teknologi. Begitu juga terhadap faktor internal seperti kapabilitas inovatif, manajemen rantai pasokan global, serta keterampilan multikultural karyawan memiliki peranan penting dalam meraih keunggulan.

Manajemen rantai pasokan yang efisien dan penggunaan teknologi informasi yang canggih menjadi suatu keharusan agar mampu menguasai perdagangan internasional, serta memperkuat kemitraan global untuk riset dan pengembangan dan kemitraan dengan pemasok dan distributor lokal. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor global dan penerapan strategi yang tepat akan membantu perusahaan multinasional mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaingnya di pasar global.

Untuk dapat sukses dalam mengelola bisnis sangat ditentukan oleh penguasaan komunikasi yang baik. Untuk bisa ahli dalam komunikasi, tentu kita harus   bisa berbahasa dengan baik, bahkan apabila bisa menguasai bahasa daerah kita akan lebih mudah dalam berkomunikasi.

Penguasan teknologi komunikasi sehingga dapat menggapai kemandirian dalam berbisnis sangatlah diperlukan. Namun, di antara hal tersebut dalam berbisnis lebih penting lagi adalah seorang bisnisman yang jujur, ulet, dan memiliki komitmen yang baik.

Karakter yang baik sebagaimana dipraktikkan oleh Muhammad saw terbukti menjadi modal utama yang sangat tangguh dalam bisnis. Penguasaan teknologi yang tinggi, apabila tidak dibarengi dengan karakter sumber daya manusianya yang baik, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemajuan bisnis.

Sudah saatnya pendidikan kita dikuatkan dengan karakter yang mumpuni, yaitu pendidikan yang melampaui standar dan ditambah dengan karakter dinul Islam.

Dengan adanya pendidikan yang mampu meningkatkan produktivitas dan melahirkan inovasi dengan kedisiplinan serta komitmen terhadap kinerja, maka potensi tersebut menjadi fondasi kuat terhadap pembangunan perekonomian masyarakat. Semoga kita mampu membangun berbagai usaha yang baik, yang dapat menyejahterakan masyarakat untuk jangka panjang, seperti yang sedang dilakoni Ismail Rasyid.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved