Kupi Beungoh

PEMILU, Bingung Mau Pilih Siapa?

Pemilihan Umum telah memanggil kita, Seluruh rakyat menyambut gembira. Hak demokrasi Pancasila, Hikmah Indonesia Merdeka.

Editor: Amirullah
ist
Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. 

Oleh : Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag

Mengutip lagu, Pemilihan Umum telah memanggil kita, Seluruh rakyat menyambut gembira. Hak demokrasi Pancasila, Hikmah Indonesia Merdeka.

Gembira karena pada hari PEMILU bisa menjadi ajang silaturahmi buat yang sibuk gak pernah ketemu, buat yang dagang bisa jadi ajang menjual barang dagangan, libur bagi yang sibuk kerja dan yang terpenting adalah dapat memilih Presiden Indonesia dan wakil rakyat untuk 5 tahun mendatang.

Mengutip pernyataan kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2024, untuk DPR RI sebanyak 9.917 calon dan untuk DPD RI sebanyak 668 calon.

Mereka hadir dari beragam partai, kelompok, latar belakang, dengan berbagai  rekam jejak (track record) mewarnai  panggung politik Indonesia 2024.

Ini dapat kita lihat dari foto-foto yang dipajang diberbagai tempat,  dipinggir jalan, di tempat umum, di berbagai media sosial.

Ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden yang harus kita pilih untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang Ada pasangan Pak Anis-Pak Muhaimin, ada Pak Prabowo-Pak Gibran, ada Pak Ganjar-Pak Mahfud. Begitu banyaknya pilihan, sampai bingung siapa yang harus kita pilih?

Kenapa bingung? Karena banyaknya calon yang harus kita pilih? Kenapa bingung? Karena kita harus memilih orang yang tepat untuk memimpin negeri ini.

Orang yang kita pilih tanggal 14 Februari 2024 nanti  akan menentukan bagaimana nasib rakyat dan bangsa  Indonesia 5 tahun mendatang.

Jika Indonesia umpama bahtera Nabi Nuh, bagaimana nasib bahtera dan penumpangnya yaitu seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai  Meuroke untuk 5 tahun mendatang tergantung dengan pemimpin yang dipilih tanggal 14 Februari 2024 nanti. 

Kalau begitu bolehkan kita coba-coba dalam memilih, bolehkah main-main dalam memilih?

Atau bolehkah kita tidak memilih? Tentu tidak. Lalu siapa yang harus kita pilih diantara sekian banyak calon yang ada?

Nasihat Al-Qur'an Kepada Pemimpin

Pertama, jangan Merusak Bumi.

"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 30)

Kedua, Hendaklah Berpegang Teguh Kepada Al-Qur'an Dan Sunnah.

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)." (QS. An-Nisa': 59)

Ketiga, Berlaku dan Bersikap Adil Jangan Mengikuti Hawa Nafsu Dalam Memutuskan Urusan Rakyat.

"(Allah berfirman) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (QS.Shad ayat: 6).

Keempat:  Lemah Lembut Kepada Rakyatnya Baik Yang Muslim atau Non Muslim

"Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159)

Kelima, Bertanggung jawab.

"Kalian semuanya pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Seorang raja adalah pemimpin bagi rakyanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami memimpin keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang ibu memimpin rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang hamba (buruh) pemimpin harta milik majikannya akan ditanya tentang pemeliharaannya. Camkan bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya." (HR Bukhari)

Keenam, Jangan Bermaksiat Kepada Allah Dan Rasul-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang taat kepadaku maka berarti taat kepada Allah, dan siapa yang maksiat kepadaku berarti maksiat kepada Allah...." (HR Bukhari).

Siapa Yang Harus Dipilih?

Ditengah kebingungan, siapa sebenarnya yang harus dipilih dalam pemilu 14 Februari 2024 nanti? Kita melihat begitu banyak calon anggota dewan yang mendaftarkan diri maupun didaftarkan oleh partai yang mengusungnya.

Menurut pendapat saya, nasehat Al-Qur'an berikut ini dapat menjadi pijakan, pegangan bagi yang hendak memilih presiden dan wakil rakyat untuk masa jabatan 5 tahun mendatang.

Pertama, Pilih Yang Ta'at Kepada Allah dan Rasul.

Kenapa harus memilih yang ta'at kepada Allah dan Rasul karena seorang muslim itu wajib ta'at kepada pemimpin.

Jika pemimpin itu ta'at kepada Allah dan Rasul tentunya ia akan membawa rakyat Indonesia kepada keselamatan, kesejahteraan, keadilan dan membawa kepada kebaikan bagi dirinya dan orang baik, dan setiap langkah  dan perbuatannya akan selalu dalam bimbingan Allah SWT.

Selain itu ia takut berbuat sebaliknya, karena ia takut dengan Tuhan-Nya, dia tidak akan menipu rakyatnya sebagaimana selama ini kita lihat rakyat hanya diberikan janji-janji tanpa bukti.

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu..." (QS. An-Nisa': 59)

Kedua, Pilihlah Yang Tidak Mengikuti Hawa Nafsunya.

Ini dapat dilihat dari kebaikan-kebaikan yang diperbuat nya atau sebaliknya  kerusakan-kerusakan yang diperbuatnya, baik untuk diri, keluarganya atau negara. 

Karena hawa nafsu akan membawa kepada kehancuran, mendatangkan azab dan ia tidak akan bisa berlaku adil. Kita lihat pesan ayat berikut ini:

Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan. (QS-Shad: 26).

Ketiga, Pilih Yang Bersikap Lemah Lembut.

Seorang pemimpin yang tidak lemah-lembut, kasar, kejam, keras hatinya, kasar akhlaknya tentu akan jauh dari rakyatnya. Dia tidak akan mampu memahami rakyatnya, tidak akan mampu peduli dengan kesulitan-kesulitan rakyatnya, dia tidak akan bisa membuat rakyatnya senang dan sejahtera.

Tapi rakyat harus patuh kepadanya, dalam keadaan apapun, dalam keadaan tidak senang sekalipun.

"Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali-Imran- 159).

Keempat, Pilih Seseorang Yang Ahli (Kompeten)

Rasulullah mengingatkan: "Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat". (HR. Bukhari).

Ahli dalam hal ini bisa juga diartikan dengan kompeten yaitu cakap dan mengetahui. Ada beberapa kompetensi yang bisa kita lihat dari seseorang yang hendak kita pilih antara lain sebagai berikut:

1. Kompetensi profesional yaitu tingkat pendidikan yang ia miliki seperti SD, SMP, SMA, S1,S2, S3, pelatihan, workshop dan lainnya. Pendidikan tersebut di tempuh di lembaga pendidikan bermutu atau tidak. Lulus dengan predikat baik  atau tidak, ini penting karena menunjukkan mutu, kualitas atau kecerdasan otak (intelek) seseorang. 

2. Kompetensi Pedagogik nya. Ini dapat kita lihat dalam perjalanan hidup seseorang, pengalaman-pengalaman praktis seseorang dalam kehidupan, dalam pekerjaan ia sehari-hari menerapkan pengetahuan yang ia dapatkan dari jenjang pendidikan yang pernah ia jalani. Komitmen kerjanya, tanggung jawab, profesional dan hasilnya baik, bermanfaat buat diri lebih baik lagi bermanfaat buat orang banyak.

3. Kompetensi Sosial nya. Ini dapat dilihat dari kehidupan sosial seseorang, bagaimana penerimaannya dalam masyarakat, bagaimana keaktifannya dalam masyarakat kepeduliannya terhadap orang lain, senang membantu dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

4. Kompetensi Kepribadian nya. Ini dapat dilihat dari kesehatan jiwanya, fisiknya. Lebih utama dilihat dari  akhlaknya dalam bentuk patuh ia kepada perintah Allah dan Rasul, meninggalkan larangan Allah dan Rasul. Menjaga diri dari hal-hal yang dilarang agama, menjaga lingkungan, menjaga hubungan baik dengan orang tua, sesama manusia bahkan dengan non-Muslim karena Islam rahmat bagi sekalian alam.

Menurut pendapat saya, ini penting diperhatikan untuk  menjadi cermin dan ukuran, baik tidaknya seseorang, layak tidaknya seseorang memimpin atau menjadi wakil rakyat, yang akan membawa aspirasi rakyat, menjadikan rakyat sejahtera.

Bagaimana seseorang bisa memimpin rakyat, bisa mewakili rakyat jika secara pribadi, secara sosial ia bermasalah, pastinya  ia akan menjadi penyebab masalah baru di negeri ini jika ia memimpin atau mewakili rakyat.

Oleh karena itu penting setiap diri yang akan memilih,  kenal betul secara langsung atau tidak siapa yang akan dipilih. Tidak tepat memilih karena dipaksa, karena disogok, atau dalam bentuk pemaksaan  lainnya baik secara halus ataupun kasar, yang tidak sesuai dengan hati nurani dan kenyataan yang dilihat sehari-hari.

Penting bagi setiap diri yang memilih, kenal betul riwayat hidup orang yang akan dipilih, agamanya, kepeduliannya, kepribadian nya, keahliannya, keilmuwannya. Karena kepada mereka akan kita serahkan negeri ini.

Kepada mereka kita harapkan keselamatan dan kesejahteraan seluruh penumpang (rakyat Indonesia).

Selamat membawa kita semua menuju negeri yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, negeri yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab. Negeri dengan Persatuan Indonesia.

Negeri yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Negeri yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

 

*) PENULIS Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DISINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved