Konflik Palestina vs Israel
Israel Klaim Bunuh 10 Ribu Pejuang Hamas, Intel AS: Data Keliru, Brigade Al-Qassam Belum Kalah
Menurut laporan tersebut, para pejabat AS juga menyatakan keraguan kalau menghancurkan Hamas adalah pilihan yang realistis bagi Israel.
SERAMBINEWS.COM - Surat kabar The New York Times (NYT) pada Jumat (9/2/2024) melaporkan, meskipun perang Israel di Gaza telah “menurunkan” kemampuan tempur Hamas, kelompok perlawanan tersebut masih jauh dari kekalahan.
"Israel telah “menurunkan kemampuan tempur Hamas namun belum mampu melenyapkan kelompok tersebut, yang merupakan tujuan perang utama pemerintah Israel,” kata para pejabat AS kepada anggota Kongres minggu ini, menurut laporan NYT.
Menurut laporan tersebut, para pejabat AS juga menyatakan keraguan kalau menghancurkan Hamas adalah pilihan yang realistis bagi Israel.
“Mereka beroperasi seperti kekuatan gerilya, tersembunyi di jaringan terowongan yang sulit ditembus. Melemahkan kekuatan tempur kelompok tersebut mungkin merupakan tujuan yang jauh lebih bisa dicapai,” tulis NYT.
Selama briefing intelijen tertutup di Kongres, tidak ada pembicaraan mengenai berapa banyak pejuang Brigade AL-Qassam, sayap militer Hamas, yang terbunuh.
Israel menyatakan telah membunuh sekitar 10.000 pejuang kelompok tersebut.
Namun, intelijen AS disebutkan enggan mengungkap data mereka terkait berapa pejuang Hamas yang sudah 'dinetralkan'.
Menurut intelijen AS, data semacam itu tidak berarti apa-apa, pun tidak akurat lantaran perlawanan masih secara nyata menghasilkan ancaman bagi Israel.
“Pejabat intelijen Amerika menahan diri untuk memberikan perkiraan spesifik mengenai berapa banyak pejuang Hamas yang terbunuh, dengan alasan bahwa perkiraan tersebut tidak akurat dan tidak bermakna,” ungkap laporan itu.
Baca juga: Buldoser Tempur D-9 Israel Hancur Kena Bom Rakitan Al-Qassam, Harganya Capai Rp 18,7 Miliar Per Unit
Ilusi Hancurkan Brigade Al Qassam
Israel terus menyatakan kalau mereka telah menyerang sebagian besar batalyon Hamas di Gaza dengan pukulan yang menghancurkan.
Namun kelompok tersebut masih mampu menghadapi pasukan Israel di bagian utara, tengah, dan selatan daerah kantong tersebut.
Selain itu, mereka juga dapat menembakkan roket ke permukiman Israel dari beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Israel mengumumkan rencana pekan ini untuk pindah ke kota perbatasan paling selatan, Rafah, tempat hampir dua juta warga Gaza terdampar dan yang diklaim Tel Aviv sebagai benteng terakhir Hamas.
Serangan terencana ini membawa ancaman bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.