Perang Gaza

Netanyahu Tolak Pengakuan Internasional atas Negara Palestina

Sementara itu Presiden AS Joe Biden memperingatkan serangan Rafah dalam panggilan telepon baru dengan Netanyahu, kata Gedung Putih

Editor: Ansari Hasyim
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. --- Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana. 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Binjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis malam bahwa ia menolak rencana pengakuan internasional atas negara Palestina, dan mengatakan bahwa inisiatif semacam itu "akan memberikan imbalan yang sangat besar bagi terorisme".

Komentar Netanyahu mengikuti penolakan serupa dari menteri sayap kanan berpengaruh Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, yang menanggapi laporan rencana tersebut di The Washington Post.

Sementara itu Presiden AS Joe Biden memperingatkan serangan Rafah dalam panggilan telepon baru dengan Netanyahu, kata Gedung Putih.

Baca juga: Israel Serbu Rumah Sakit Al-Nasser di Khan Younis, Gaza, Dokter dan Staf Medis Diusir

Presiden AS Joe Biden memperingatkan dalam panggilan telepon baru dengan Perdana Menteri Israel Binjamin Netanyahu pada hari Kamis agar Israel tidak melancarkan operasi di kota Rafah di Jalur Gaza tanpa rencana untuk menjaga keamanan warga sipil.

Biden memperingatkan Netanyahu tentang kemungkinan pengungsi pindah ke bagian selatan Jalur Gaza tanpa rencana untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di sana.

"Presiden... menegaskan kembali pandangannya bahwa operasi militer tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk menjamin keselamatan dan dukungan bagi warga sipil di Rafah," demikian isi seruan dari Gedung Putih.

Awal bulan ini, Biden mengatakan respons militer Israel di Jalur Gaza “berlebihan” dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban warga sipil di wilayah kantong Palestina tersebut.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved