13 Bangunan Pabrik Hancur Diterjangan Angin Puting Beliung di Sumedang, 2.500 Pekerja Diliburkan

"Semua pabrik punya asuransi akan dikoordinasikan, asuransi akan menfasilitasi sehingga perbaikan cepat," katanya.

Editor: Faisal Zamzami
istimewa/ tangkapan layar
Detik-detik angin puting beliung yang menerjang wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terekam video. 

"Kami belum asesmen dampak di dalam pabriknya karena setiap pabrik punya SOP. Kami lebih utamakan sekarang keselamatan dahulu," kata Atang di lokasi.

Dia menyebut, korban terdampak dari angin tornado ini sebanyak delapan orang luka ringan.

Namun, para korban sudah kembali ke kediamannya masing-masing, meski sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas dan klinik.

"Saya belum dapat sampaikan soal data. Ya kemungkinan dampak sampai ratusan bangunan. Saat ini untuk penanganan kami langsung tetapkan tanggap darurat selama tujuh hari ke depan," ujarnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya masih berpegang teguh bahwa angin yang menerjang merupakan angin puting beliung. 

Baca juga: Personel Polres Bener Meriah Bantu Bersihkan Puing Akibat Angin Puting Beliung

Peneliti BRIN Sebut Bencana Angin di Sumedang Adalah Tornado, Baru Pertama Terjadi di Indonesia

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengategorikan bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024), sebagai tornado, bukan angin puting beliung.

Erma mengatakan bencana tornado yang merusak ratusan bangunan itu merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.

"Ini sudah first time. Dari analisis visual saja, kita bisa pastikan ini beda nih. Ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi karena mikro. Ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso," kata Erna melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2024).

Erma mengatakan, setidaknya ada empat faktor pembeda puting beliung dengan tornado.

Faktor pertama adalah skala kecepatan anginnya. Menurut dia, tornado mempunyai kecepatan angin mencapai angka 65 hingga 67 kilometer per jam.

"Selama ini kan kita hanya mengatakan angin puyuh atau puting beliung karena tidak pernah bisa mencapai ambang batas kecepatan angin yang bisa kita katakan tornado level awal atau paling rendah," kata Erma.

Faktor kedua, katanya, terkait dengan skala radius dampaknya.

Erma menyebut bencana tornado mempunyai skala radius hingga mencapai dua kilometer.

Apabila skala radiusnya masih berada di bawah angka dua kilometer, maka hal itu masih dikategorikan mikro dan belum termasuk meso seperti tornado.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved