Berita Luar Negeri
Terungkap Alasan Zelensky Pecat Panglima Militer Ukraina, Ternyata untuk Reformasi Tentara
Namun pemecatan itu dilakukan karena tidak adanya kemajuan yang diraih Ukraina dalam hampir 2 tahun berperang lawan invansi Rusia.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Terungkap Alasan Zelensky Pecat Panglima Militer Ukraina, Ternyata untuk Reformasi Tentara
SERAMBINEWS.COM – Setelah pemecatan Jenderal Valerii Zaluzhny sebagai Panglima Militer Ukraina, publik masih bertanya-tanya apa alasan Presiden Volodymyr Zelensky memecatnya.
Dua pekan setelah pemecatan tersebut, akhirnya Zelensky mengungkapkan alasan pemecatan dan pergantian Panglima Militer Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa tentara Ukraina perlu dilakukan reformasi.
Pernyataan itu disampaikannya dalam wawancara Fox News pada Kamis (22/2/2024).
Presiden Ukraina mengatakan bahwa pemecatan Jenderal Zaluzhnyi tidak terkait dengan tindakan Ukraina.
Namun pemecatan itu dilakukan karena tidak adanya kemajuan yang diraih Ukraina dalam hampir 2 tahun berperang lawan invansi Rusia.
“Kita harus bertindak lebih cepat. Jika kita tidak melakukannya, kita tidak akan punya peluang. Kita harus lebih pintar, bersenjata lebih baik, dan tentu saja cepat,” katanya, dikutip dari 24h.com.
“Waktu adalah uang dan dalam kasus Ukraina, waktu adalah manusia, kehidupan masyarakat,” sambung Zelensky.
Baca juga: Presiden Zelensky Resmi Pecat Panglima Tertinggi Zaluzhny dan Umumkan Sosok Penggantinya
Selama wawancara, Zelensky juga ditanya tentang pemberian gelar "Pahlawan Ukraina" kepada Jenderal Zaluzhnyi dan apakah Zaluzhnyi akan terus mendukung kebijakan presiden atau beralih ke oposisi.
Namun Zelensky mengatakan itu adalah pilihan Jenderal Zaluzhnyi.
“Dia membela Ukraina, negara kami. Itu sebabnya saya menganugerahinya gelar Pahlawan Ukraina. Saya sangat berterima kasih padanya,” ucap presiden.
Ini adalah pertama kalinya Zelensky menyampaikan keputusannya untuk memecat Jenderal Zaluzhnyi – yang memiliki pengaruh besar terhadap pasukan Ukraina.
Setelah dipecat pada 8 Februari 2024 lalu, Jenderal Zaluzhnyi memilih diam dan tidak ingin berkomentar di media.
Disamping itu, Zelensky mengatakan dia tidak yakin mantan Presiden AS Donald Trump bisa mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam (jika terpilih).
| PM Israel Perintahkan Militer untuk Serang Keras di Jalur Gaza, Trump Justru Mendukung? Ini Katanya |
|
|---|
| Menteri AI Albania Hamil 83 Anak, PM Harap Mereka Bisa Menjadi Asisten Anggota Parlemen |
|
|---|
| AS Kerahkan Kapal Perang, Jet Tempur dan CIA, Apa yang Sebenarnya Diinginkan Trump di Venezuela? |
|
|---|
| Pakistan Hilang Kesabaran dengan Afghanistan, Konflik Kian Memanas: Banyak Korban Tewas |
|
|---|
| Cinta Sehari Berujung Petaka, Dikira Jodoh Ternyata Maling! Kisah Wanita Kehilangan Setengah Miliar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.