Breaking News

Berita Kutaraja

Irjen Kemenag: Pengawasan Kolaboratif Efektif Cegah Penyimpangan & Wujudkan Layanan Makin Akuntabel

Irjen Faisal mengungkapkan, saat ini jumlah satker yang harus diawasi oleh Itjen Kemenag sejumlah 4.713.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Irjen Kemenag RI, Faisal Ali Hasyim menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Pengawasan Kolaboratif Itjen Kemenag 2024 di Banda Aceh, Minggu (25/2/2024) malam. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag), Faisal Ali Hasyim menilai, pengawasan atas berbagai kebijakan maupun program pemerintah membutuhkan sinergitas antar berbagai kalangan.

Lebih-lebih di lingkungan Kementerian Agama yang memiliki jumlah satuan kerja (satker) terbanyak di Indonesia, pelibatan masyarakat secara langsung dalam pengawasan adalah menjadi keniscayaan. 

"Dari awal kami menyadari lingkup pengawasan sangat luas, sedangkan jumlah auditor kami sangat terbatas,” papar Faisal.

“Karenanya, kami menginisiasi pengawasan kolaboratif dengan melibatkan partisipasi masyarakat,” ujar Faisal di tengah-tengah puluhan editor media massa yang hadir pada Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Pengawasan Kolaboratif Itjen Kemenag 2024’ di Banda Aceh, Minggu (25/2/2024) malam. 

Irjen Faisal mengungkapkan, saat ini jumlah satker yang harus diawasi oleh Itjen Kemenag sejumlah 4.713.

Terdiri dari 11 Eselon 1, 72 PTKN, 802 MAN, 1.499 MTsN, 1.709 MIN, 34 Kanwil Provinsi, 514 Kantor Kemenag kota/kabupaten, 14 Balai Diklat Keagamaan, 3 Balai Litbang Keagamaan, dan 10 UPT.

Selain itu, ada juga 5.963 KUA yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

Kemenag memiliki 236.008 Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ada pun jumlah layanan publik Kemenag mencapai lebih dari 250. 

“Sedangkan, jumlah auditor di Itjen Kemenag sangat terbatas.

Hanya 258 auditor, jumlah ini tidak sepadan dengan tugas pengawasan yang diemban.

Ruang lingkup Itjen sangat besar. Bukan hanya program, namun juga ada pengawasan hingga perilaku disiplin.

“Sehingga kami harus menggunakan fungsi kolaboratif. Kita perlu partisipasi masyarakat, khususnya media. jika kita menggunakan pendekatan normatif tidak mungkin,” terang lelaki kelahiran Pidie, Aceh ini.

Faisal berharap dengan pengawasan kolaboratif ini, Itjen Kemenag juga dapat membangun kepercayaan publik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved