Berita Banda Aceh

Sektor Jasa Keuangan di Aceh Tumbuh Stabil, OJK Tingkatkan Perlindungan Konsumen 

Kepala OJK Aceh, Yusri mengatakan, Kinerja positif sektor jasa keuangan dilandasi kepercayaan masyarakat atas pelindungan konsumen yang dijalankan...

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Sektor Jasa Keuangan di Aceh tumbuh stabil, OJK tingkatkan perlindungan konsumen. 

Sehingga terdapat selisih pembiayaan antara lokasi bank terhadap lokasi proyek sebesar Rp 11,33 triliun yang sebagian besar tersebar pada sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, pertanian perburuan dan kehutanan, real estate usaha persewaan dan jasa perusahaan serta pemilikan kendaraan bermotor. 

Namun demikian, selisih tersebut turun sebesar 24,77 persen dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp 15,06 triliun dengan total pembiayaan berdasarkan lokasi proyek sebesar Rp 49,29 triliun.

Kinerja intermediasi BPR/BPRS di Aceh juga mengalami peningkatan di mana pembiayaan pada Desember 2023 tumbuh sebesar 19,70 persen (yoy) menjadi Rp711 miliar dan DPK tumbuh 5,07 persen (yoy) menjadi Rp 560 miliar.

"Sementara jumlah investor dengan identitas dari Aceh terus meningkat pada Desember 2023 jumlah investor sebanyak 136.263 Single Investor Identification /SID (meningkat 19,06 persen dari bulan Desember 2022 sebanyak 114.448 SID) serta SID saham sebanyak 52.284 (meningkat 23,04 persen dari SID Bulan Desember 2022 sebanyak 42.493)," jelasnya.

Hal yang sama terhadap jumlah kepemilikan saham pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp769 miliar menurun 26,10 persen dari Desember 2022 dengan jumlah kepemilikan saham sebesar Rp 1.041 miliar, diikuti dengan jumlah transaksi saham di Desember 2023 sebesar Rp 651 miliar yang juga mengalami penurunan 32,16 persen dari Desember 2022 sebesar Rp 959 miliar.

Pada sektor IKNB, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi di Aceh selama periode Januari 2023 - September 2023 mencapai Rp 401 miliar yang terdiri dari premi asuransi jiwa sebesar Rp271 miliar (premi asuransi jiwa konvensional posisi Juni 2023) serta premi asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 130 miliar (premi asuransi umum konvensional posisi Juni 2023).

Perusahaan pembiayaan di Aceh juga mengalami peningkatan kinerja di mana piutang pembiayaan Desember 2023 tumbuh agresif sebesar 23,11 persen (yoy) atau meningkat dari Desember 2022 yang tumbuh 5,27 persen (yoy) menjadi Rp 4.790 miliar serta rasio NPF Desember 2023 terkendali sebesar 1,31 persen di bawah dari tahun sebelumnya sebesar 1,58 persen (Desember 2022).

Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Desember 2023 di Aceh mengalami peningkatan dibandingkan Desember 2022, dimana total aset Desember 2023 sebesar Rp58,94 miliar (naik 1,92 persen dari Desember 2022) sementara pembiayaan Desember 2023 sebesar Rp37,61 miliar (naik 27,19 persen dari Desember 2022).(*)

Baca juga: OJK Sosialisasi UU P2SK dan Peran Satgas PASTI Kepada Polisi dan Jaksa se-Aceh


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved